5 Manfaat Daging Kambing, Bisa Cegah Risiko Anemia

Saat Hari Raya Idul Adha, pembagian daging kambing menjadi salah satu hal yang kerap dilakukan. Terkadang, mengonsumsi daging kambing membawa kekhawatiran tersendiri apabila ternyata sampai berpotensi menyebabkan masalah pada kesehatan.
Namun, jika tidak dikonsumsi secara berlebihan, daging kambing bisa membawa dampak positif untuk tubuh, lho. Bahkan, beberapa manfaat penting berikut ini pun bisa saja diperoleh apabila mengonsumsi daging kambing dalam porsi yang tepat.
1. Menjaga kesehatan tulang dengan baik

Daging kambing merupakan bahan makanan yang mengandung mineral baik, seperti kalsium, kalium, hingga fosfor. Kandungan mineral tersebutlah yang cukup dibutuhkan oleh tubuh untuk memaksimalkan fungsinya, sehingga tak salah apabila ingin mengonsumsi daging kambing.
Kandungan fosfor dan kalsium pada daging kambing bisa membantu menjaga kepadatan pada tulang, sehingga nantinya justru akan jauh lebih kuat dalam proses pembentukan tulang. Kalium yang terkandung di dalamnya juga bisa menetralkan kadar asam yang nantinya bisa mengurangi penurunan kadar kalsium pada tulang, sehingga kepadatan tulang pun bisa terjaga dengan sangat baik.
2. Mencegah risiko anemia

Anemia merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kekurangan sel darah merah yang ditandai dengan rasa lemas, pusing, dan pucat pada wajah. Rasanya pasti tak akan nyaman apabila sampai memiliki risiko anemia, sebab membuat kondisi tubuh menjadi sulit sekali terjaga dengan baik.
Sebetulnya, pengonsumsian daging sapi dipercaya mampu mencegah adanya gejala anemia defisiensi besi dan anemia megaloblastik. Hal ini karena daging kambing mengandung vitamin B12, folat, dan zat besi yang cocok untuk memproduksi sel darah merah dengan kadar yang cukup, sehingga nantinya sel darah merah bisa mengangkut oksigen dan nutrisi lain ke seluruh organ tubuh dengan lancar.
3. Memperkuat massa otot

Jika kamu ingin memiliki tubuh yang proporsional dan kuat, maka mengonsumsi daging kambing bisa mnejadi salah satu opsinya. Sebetulnya bukan hanya daging kambing saja, sebab jenis daging-dagingan merah memang menjadi sumber protein yang sangat lengkap dengan 8 jenis asam amino.
Nantinya, kandungan protein dan asam amino tersebut dapat membantu meningkatkan massa otot dengan baik, sehingga tubuh pun dapat terbentuk secara proporsional. Oleh sebab itu, jika kamu memang ingin mulai rajin melakukan work out untuk membentuk tubuh, maka konsumsilah daging kambing untuk membantu meningkatkan massa ototnya.
4. Cocok untuk diet

Tak banyak yang tahu bahwa ternyata daging kambing menjadi salah satu bahan makanan yang cocok untuk dikonsumsi saat program diet berlangsung. Hal ini karena daging kambing menjadi sumber protein yang bisa membantu mengurangi kalori harian saat diet kalori.
Daging kambing sebetulnya memiliki kandungan kalori yang lebih rendah jika dibandingkan dengan daging sapi, yaitu 260 kalori dan 120 kalori dalam 100 gramnya. Inilah yang dapat membantumu untuk lebih lama merasa kenyang saat menyantap daging kambing, sebab proteinnya mampu mengurangi kadar hormon ghreline yang bisa memicu rasa lapar.
5. Menjaga kesehatan jantung

Mungkin banyak yang tak menyangka bahwa daging sapi sebetulnya baik untuk kesehatan jantung dan kardiovaskuler. Hal ini bisa terjadi karena daging kambing memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi, sehingga memudahkan proses pemompaan pada kinerja jantung.
Dampak positif dari hal ini adalah dapat membantu ritme jantung menjadi lebih normal dan membuang kadar natrium yang berlebihan. Tentu saja ini sangat baik untuk menjaga tubuh dari risiko hipertensi yang mungkin saja dapat terjadi nantinya.
Mengonsumsi daging kambing selama tidak berlebihan sebetulnya sehat-sehat saja. Yang terpenting, kamu harus tahu batasannya dan mengolah daging kambing dengan cara yang tepat. Konsumsi dengan porsi yang tepat!
Referensi
“Goat Meat: Nutrition, Benefits, and Downsides”. Healthline. Diakses Juni 2025.
“Benefits of Eating Goat Meat: Why It’s a Healthier Red Meat Option”. Licious Blog. Diakses Juni 2025.
“Goat Meat: Nutrients, Benefits, and Downsides”. MedicineNet. Diakses Juni 2025.