Kopi adalah minuman favorit yang dikenal dapat meningkatkan fokus dan energi. Sehingga banyak orang bergantung pada secangkir kopi ketika memulai hari.
Menurut penelitian oleh pakar nutrisi Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, kopi mengandung antioksidan dan zat aktif lain yang dapat mengurangi peradangan internal dan melindungi dari penyakit. Berikut ini lima manfaat kopi bagi kesehatan, bila dikonsumsi dalam jumlah tepat.
Mengonsumsi kopi secara teratur dan dalam jangka panjang, dapat mencegah risiko terkena diabetes tipe 2. Hal tersebut terjadi karena tubuh dapat memproses glukosa dengan lebih baik berkat kandungan kopi.
Berdasarkan publikasi jurnal oleh United States National Library of Medicine, kopi memiliki kemampuan untuk mempertahankan fungsi sel beta di pankreas, yang bertanggung jawab memproduksi insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Publikasi lain oleh United States National Library of Medicine, mengulas 30 penelitian terkait kopi. Menunjukkan bahwa setiap cangkir kopi yang dikonsumsi orang per hari memiliki risiko 6% lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi dapat membantu melindungi dari penyakit penurunan fungsi otak seperti alzheimer, penyakit parkinson, dan penurunan kognitif.
Sebuah studi mengenai efek kopi yang dipublikasikan jurnal nutrients, menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit parkinson. Penelitian lain menunjukkan konsumsi dua hingga tiga cangkir kopi per hari dapat mencegah penyakit demensia pada lansia.
Selain itu, publikasi oleh United States National Library of Medicine, menunjukkan hasil observasi pada lebih dari 29 ribu orang, bahwa semakin banyak seseorang mengonsumsi kopi, semakin rendah risiko terkena penyakit alzheimer.
Mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit hati kronis, seperti jaringan parut hati dan kanker hati. Hal tersebut dibuktikan pada suatu penelitian jurnal medis clin gastroenterol hepatol yang menemukan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan kekakuan pada organ hati.
Manfaat pada organ hati dapat dicapai dengan konsumsi kopi pada pola tertentu. Misalnya, satu penelitian pada journal of clinical and experimental hepatology yang menemukan bahwa minum lebih dari dua cangkir kopi per hari dapat mengurangi risiko penyakit hati dan kanker.
Penelitian lain menunjukkan bahwa semakin banyak orang minum kopi, semakin rendah risiko kematian akibat penyakit hati kronis. World journal of hepatolpgy memplubikasikan studi yang menunjukan minum satu cangkir kopi per hari dikaitkan dengan risiko 15 persen lebih rendah terkena penyakit hati. Sementara minum empat cangkir per hari dikaitkan dengan risiko 71 persen lebih rendah.
Kopi dapat membantu mangontrol berat badan serta mempengaruhi penurunan lemak tubuh. Suatu studi juga menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kopi cenderung lebih aktif secara fisik.
Salah satu cara mudah untuk mengurangi asupan kalori adalah dengan memilih minuman rendah kalori. Misalnya, satu cangkir kopi (240 ml) hanya memiliki 2 kalori. Namun, kopi hanya mengandung jumlah kalori yang sangat kecil jika diminum tanpa menambahkan gula, susu, atau bahan lainnya.
Kafein juga dapat membantu mengurangi nafsu makan. Suatu penelitian pada world journal of hepatolpgy, menunjukan bahwa minum kopi berkafein dapat mengurangi kadar hormon ghrelin yang merupakan hormon nafsu makan.
Berkat banyaknya manfaat kopi pada tubuh, beberapa penelitian menyebutkan bahwa kopi dapat membantu memperpanjang umur. Misalnya, pada european journal of epidemiology yang menyimpulkan bahwa minum dua hingga empat cangkir kopi setiap hari dapat mengurangi dengan risiko kematian.
Demikian pula, penelitian pada jurnal nutrients yang menemukan bahwa meminum setidaknya satu cangkir kopi per hari juga dapat mengurangi risiko kematian akibat kanker hati.
Kopi merupakan minuman yang tidak hanya populer sebagai pembangkit energi tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan organ tubuh. Perlu diingat bahwa beberapa orang mungkin perlu membatasi asupannya, termasuk ibu hamil, menyusui, anak-anak, remaja, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu.