Puasa memang baik untuk tubuh. Aktivitas ini dapat membersihkan pencernaan, menurunkan kadar insulin, hingga mengurangi peradangan, lho. Di samping itu, puasa juga dapat meningkatkan perlindungan terhadap kondisi tertentu seperti kanker, melansir Healthline.
Di sisi lain, ada juga manfaat puasa bagi kesehatan kulit. Singkatnya, menahan lapar dan haus berpotensi membuat kulitmu lebih awet muda dan sehat, lho. Begini penjelasan lengkapnya.
Beberapa orang mungkin berpikir kalau puasa, ya, sekadar puasa, menahan lapar dan haus. Padahal, berpuasa tidak sesederhana itu. Aktivitas menahan lapar dan minum ini dapat memberikan manfaat luar biasa bagi organ tubuh, salah satunya kulit.
Sebagai informasi, kulit memiliki luas total 2 meter persegi dari seluruh luas tubuh. Nah, organ tubuh bagian luar ini pun punya 20 persen dari total keseluruhan berat badan orang dewasa.
Puasa dapat memicu autophagy. Autophagy sendiri merupakan proses pembersihan diri yang membuat tubuh mampu membersihkan sel dan protein tua rusak. Proses ini dapat memberikan ruang bagi sel dan protein baru lebih sehat.
Studi dalam jurnal Particle and Fibre Toxicology menyebutkan bahwa autophagy hadir dengan beragam manfaat bagi tubuh. Termasuk membuat kulit lebih glowing karena sel-sel kulit mati digantikan yang lebih muda.
Bukan dari ujaran belaka, manfaat puasa bagi kesehatan kulit sudah teruji secara sains, lho. Beberapa sisi positif dari menahan haus dan lapar ini didukung oleh studi yang terpublikasi. Apa saja?
Peradangan adalah akar dari banyak masalah. Jika dikaitkan dengan kulit, peradangan berarti iritasi. Banyak kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan internal, contohnya jerawat, eksim, psoriasis, dan lain sebagainya.
Studi dalam jurnal Cell menyebutkan bahwa salah satu efek puasa adalah penurunan berat badan. Nah, berkurangnya bobot tubuh ini juga berkaitan dengan penurunan risiko infeksi atau peradangan. Artinya, puasa benar-benar dapat mengurangi peradangan yang berdampak pada kulit.
FYI, puasa secara langsung dapat mengurangi stres yang dialami oleh tubuh. Selama berpuasa, asupan kalori secara keseluruhan berkurang. Dengan demikian, tubuh terlatih menggunakan simpanan keton sebagai sumber energi. Nah, sumber energi ini dapat membantu sel menerima lebih sedikit sel oksidatif karena pencernaan bergerak cukup lambat, melansir jurnal yang sama.
Relaksasi internal ini bisa menjadi titik balik bagi kesehatan kulit. Ketika sel-sel less stress, maka jerawat dan ruam akibat tekanan dalam tubuh dapat berkurang.
Bermasalah dengan kulit kering? Nah, buasa bisa membantu mengurangi kondisi tersebut, lho!
Alasannya, puasa dapat membantu mengatur kadar glukosa darah yang berkaitan dengan masalah kulit. Kadar gula darah tinggi umumnya dapat membuat kulit kering, membuatnya terasa kencang, dan memicu gatal. Sementara itu, puasa membantu memonitor kadar insulin dan mencegah kulit menjadi kering atau tanda lain yang dikaitkan dengan gejala diabetes.
Penuaan kulit merupakan proses multi-faktorial yang kompleks. Tanda utamanya yakni penurunan kadar kolagen, hilangnya biostruktur fibrillin-positif, dan rusaknya elastin. Nah, pembatasan kalori yang terjadi selama berpuasa dikaitkan dengan penurunan risiko penuaan tersebut.
Penulis studi dalam The Journals of Gerontology menemukan bahwa pembatasan kalori kronis dapat menurunkan tingkat glikasi protein kulit. Hasilnya, terjadi pengurangan akumulasi terkait usia dari metabolit di dalam kolagen kulit. Intinya, kulit jadi tampak lebih muda.
Wah, manfaat puasa bagi kesehatan kulit sangat beragam, ya. Jika kamu sudah mencoba berbagai skincare, tetapi kondisi tak kunjung membaik, mungkin bisa mencoba puasa.
Referensi:
"Fasting and Cancer". Healthline. Diakses 2025.
"What Exactly Is Autophagy & Why Is It Important To My Health?". Mindy Body Green. Diakses Februari 2025.
Valter D. Longo dan Mark P. Mattson. 2014. "Fasting: Molecular Mechanisms and Clinical Applications". Cell Metabolism Volume 19, Issue 2.
Axel Guilbaud , dkk. 2016. "How Can Diet Affect the Accumulation of Advanced Glycation End-Products in the Human Body?". MDPI.