ilustrasi tes gula darah (pexels.com/PhotoMIX Company)
Mencerna karbohidrat secara alami menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Nah, lonjakan dan penurunan glukosa darah yang signifikan ini berpotensi memicu risiko penyakit kronis, seperti diabetes. Risiko ini meningkat apabila konsumsi karbohidrat tidak disertai dengan sumber protein dan lemak, dua nutrisi penting yang memperlambat pencernaan.
Pengaruh makanan terhadap glukosa darah diukur dengan indeks glikemik dan beban glikemik, menurut studi dalam jurnal Aging Clinical and Experimental Research tahun 2019.
Sebagai informasi, indeks glikemik mengacu pada seberapa banyak glukosa darah meningkat dua jam setelah mengonsumsi makanan, sedangkan beban glikemik mengacu pada seberapa cepat kenaikan glukosa darah terjadi.
Sourdough memiliki indeks dan beban glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti putih. Ditambah, sourdough memiliki serat yang lebih tinggi, sehingga mampu menurunkan tekanan pada glukosa darah. Jadi, bisa dibilang, roti ini lebih ramah untuk glukosa darah.