Sepatu barefoot (barefoot shoes) juga dikenal sebagai alas kaki minimalis. Fitur utamanya meliputi:
- Zero drop: "Heel drop" pada sepatu mengacu pada perbedaan ketinggian antara area di bagian depan sepatu dan area di bawah tumit kaki. Sepatu barefoot tidak memiliki heel drop, jadi tumit tidak terangkat atau lebih tinggi. Sol memiliki ketebalan yang sama di sepanjang sepatu. Artinya, seluruh kaki rata dengan tanah seperti saat bertelanjang kaki.
- Sol tipis: Sol sepatu barefoot sangat tipis. Pemakai sepatu harus dapat merasakan tanah di bawah kakinya.
- Ringan dan fleksibel: Fleksibilitas sol sama pentingnya dengan ketebalannya. Mobilitas sepatu ditentukan oleh bahan solnya. Bahan bagian atas sepatu harus ringan dan fleksibel.
- Toe box yang lebar: Kebanyakan sepatu konvensional menyempit di bagian depan. Ini dianggap tidak sesuai dengan bentuk kaki, yang berarti jari-jari kaki terjepit ke bentuk yang tidak alami. Toe box (bagian depan sepatu tempat bertumpunya jari-jari kaki) sangat lebar. Ini memungkinkan jari-jari kaki mencengkeram tanah dan melebar secara alami saat berjalan atau berlari.
- Tidak ada penyangga: Sepatu tradisional biasanya dilengkapi dengan semacam bantalan, pelapis, atau lapisan, sementara sepatu barefoot tidak dilengkapi penyangga.