Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
webmd.com
webmd.com

Vitamin B12 atau kobalamin adalah salah satu vitamin yang manfaatnya sangat penting untuk menunjang kesehatan tubuh. Vitamin ini berperan dalam pembentukan saraf, mendukung produksi DNA, hingga komponen penting dalam pembentukan sel darah merah atau eritrosit. 

Terutama bagi perempuan, kamu harus memastikan bahwa tubuhmu tidak kekurangan vitamin B12 karena begitu banyaknya manfaat yang ditawarkan. Apa saja?

1. Membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia

unsplash.com/Changyoung Koh

Vitamin B12 memiliki peran penting dalam pembentukan eritrosit atau yang dikenal dengan sel darah merah. Menurut keterangan dari buku "Hematologi & Tranfusi", sel darah merah dalam tubuh umumnya berbentuk bulat, berwarna merah, dan berukuran 7-8 µm.

Saat kekurangan vitamin B12, sel darah merah akan menjadi lebih besar dan bentuknya cenderung oval. Menurut sebuah laporan dalam jurnal "Clinical Medicine & Research" tahun 2006, karena bentuknya yang lebih besar dan tidak teratur, sel darah merah tidak dapat bergerak dari sumsum tulang ke aliran darah dengan kecepatan yang normal atau lebih lambat, sehingga bisa menyebabkan anemia megaloblastik.

2. Menurunkan risiko bayi lahir cacat

unsplash.com/Caroline Attwood

Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk perkembangan otak dan saraf pada janin. Menurut informasi yang tertuang dalam laporan "Nutrition Bulletin" tahun 2008, kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan bayi lahir prematur hingga keguguran. 

Studi penelitian yang dipublikasikan dalam "National Institute of Health" tahun 2009 juga menyatakan bahwa ibu hamil dengan kadar vitamin B12 kurang dari 200 mg/dL berisiko tiga kali lebih besar melahirkan bayi cacat, dibandingkan ibu hamil yang kadar vitamin B12-nya terpenuhi. 

3. Menguatkan tulang dan mencegah osteoporosis

unsplash.com/Gabi Miranda

Tulang yang kepadatannya menurun akan mudah rapuh dan meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis alias tulang keropos. Selain kalsium, ternyata vitamin B12 juga berperan penting dalam upaya pembentukan tulang yang kuat. 

Kekurangan vitamin B12 dapat menurunkan kepadatan tulang dan juga rentan terkena osteoporosis, terutama pada perempuan. Ini dijelaskan dalam sebuah laporan yang diterbitkan di "The Journal of Nutrition" tahun 2003.

4. Memperbaiki kondisi mood

unsplash.com/ Annie Spratt

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, ternyata vitamin B12 juga bisa meningkatkan kesehatan mentalmu, lho

Menurut sebuah laporan dalam "Indian Journal of Psychology Medicine" tahun 2011, vitamin B12 berperan yang penting dalam sintesis tubuh untuk menghasilkan hormon serotonin dan dopamin. 

Kekurangan kedua hormon tersebut akan menimbulkan kondisi seperti perubahan suasana hati (mood swing), mudah emosi, susah tidur, hingga gangguan mental lain yang menyebabkan depresi. 

5. Meningkatkan daya ingat

unsplash.com/ Nyana Stoica

Vitamin B12 menjadi salah satu vitamin yang bisa mencegah terjadinya atrofi otak atau hilangnya sambungan antarsel di otak yang sering dikaitkan dengan kehilangan memori ingatan.

Menurut sebuah laporan dalam "The American Journal of Clinical Nutrition" tahun 2016, kekurangan vitamin B12 bisa berdampak pada kemampuan mengingat yang buruk.

Vitamin B12 secara alami bisa didapat dari produk hewani, termasuk ikan, daging merah, daging unggas, telur, susu, dan produk olahan susu. Umumnya vitamin ini tidak dimiliki oleh produk nabati, tetapi biasanya ada produk yang ditambahkan vitamin B12, misalnya sereal, sehingga bisa dikonsumsi vegetarian.

Selain mencukupi kebutuhan vitamin B12, tentunya kamu juga harus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral lainnya serta makronutrien lewat pola makan sehat bergizi seimbang. Agar hasilnya optimal, jangan lupa rutin olahraga, ya, agar badanmu tetap sehat dan punya imunitas yang baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team