Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badan

Program penurunan berat badan bisa optimal

Saat sedang diet untuk menurunkan berat badan, tak sedikit orang yang menerapkan defisit kalori supaya hasil yang didapat efektif. 

Metode defisit kalori dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan dengan kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan kalori yang dibakar dalam sehari. Dengan metode ini, program penurunan berat badan bisa optimal.

Apa, sih, sebetulnya defisit kalori dan bagaimana menerapkannya dengan benar? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, yuk!

1. Apa itu defisit kalori?

Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badanilustrasi menurunkan berat badan (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Dilansir Healthline, defisit dilakukan dengan cara mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang kita butuhkan.

Metode ini diketahui cukup berhasil untuk orang yang melakukan program penurunan berat badan, karena kalori yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi lebih sedikit dari tenaga yang kita keluarkan.

Sebaliknya, jika kalori yang masuk ke tubuh kita melebihi kalori yang dikeluarkan, hal ini menyebabkan surplus kalori.

2. Penting untuk mengetahui kalori yang dibutuhkan

Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badanilustrasi program penurunan berat badan (pexels.com/Pixabay)

Ketika menerapkan defisit kalori, sangat penting untuk mengetahui kebutuhan kalori yang kita butuhkan setiap harinya. Hal ini perlu dilakukan karena kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda dan tergantung dari beberapa faktor, seperti berat badan, usia, dan jenis kelamin, dan aktivitas fisik.

Dengan mengetahui kebutuhan kalori, kita bisa memperhitungkan berapa defisit kalori yang pas untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: 7 Manfaat Pole Dance untuk Kesehatan, Bakar Kalori hingga Atasi Stres

3. Cara menerapkan metode defisit kalori

Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badanilustrasi defisit kalori (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Setelah mengetahui kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kita dapat melakukan metode defisit kalori. Salah satu cara utamanya adalah mengatur pola makan agar tidak sampai berlebihan.

Menurut keterangan panduan Dietary Guidelines for Americans, pola makan yang sehat dengan sedikit kalori meliputi :

  • Sayuran.
  • Buah-buahan.
  • Protein seperti daging tanpa lemak, telur, dan kacang kedelai.
  • Minyak zaitun.
  • Susu rendah lemak.

Meskipun ingin menurunkan berat badan, asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh harus diperhatikan agar tubuh tetap fit. Beberapa makanan di atas dapat kamu masukkan ke dalam menu diet atau berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menentukan makanan yang pas untuk tubuhmu.

4. Olahraga untuk mendukung program defisit kalori

Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badanilustrasi jogging (freepik.com/pressfoto)

Bukan hanya menjaga pola makan, melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga juga penting untuk dilakukan saat menjalankan diet defisit kalori.

Seseorang yang sebelum menjalankan program defisit kalori kurang aktif secara fisik, aktivititas fisiknya tersebut harus ditingkatkan agar pembakaran kalori lebih banyak dari kalori yang masuk ke dalam tubuh.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan aktivitas fisik yang ringan untuk dilakukan, seperti:

  • Bersepeda.
  • Jalan cepat.
  • Melakukan pekerjaan rumah.
  • Aktif bermain dengan anak-anak.

Makin tinggi aktivitas yang dilakukan, maka pembakaran kalori makin banyak.

5. Risiko defisit kalori

Defisit Kalori, Metode Diet untuk Menurunkan Berat Badanilustrasi diet dengan metode defisit kalori (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Melakukan defisit kalori terlalu berlebihan tanpa memperhatikan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Dilansir Medical News Today, tubuh kita mempunyai jumlah kalori minimum yang diperlukan untuk beraktivitas dengan baik.

Jika kita melakukan defisit kalori terlalu banyak, akan muncul beberapa masalah kesehatan, seperti: 

  • Penurunan metabolisme.
  • Mengganggu pemeliharaan massa tulang.
  • Rentan terkena penyakit.
  • Meningkatkan risiko batu empedu.

Hati-hati, pola diet yang terlalu berlebihan justru akan menimbulkan masalah kesehatan seperti di atas. 

Defisit kalori akan efektif jika didukung dengan gaya hidup sehat. Pastikan asupan makanan dan aktivitas fisik yang kamu lakukan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh agar penurunan berat badan dapat berjalan secara efektif, tanpa menimbulkan masalah kesehatan.

Baca Juga: 8 Efek Samping Stevia, Pemanis Rendah Kalori Pengganti Gula

Lois Maria Andries Photo Verified Writer Lois Maria Andries

19

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya