Dalam nasi putih, terdapat pati (starch) yang bisa dicerna dan tidak (resistan). Pati yang bisa dicerna menghasilkan kalori yang diolah tubuh menjadi energi. Namun, jika jumlahnya berlebih, maka akan disimpan sebagai gula. Kelebihan gula dalam tubuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Bagaimana dengan pati resistan? Menurut dr. Karina Rahmadia Ekawidyani, M.Gizi, dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (FEMA), IPB University, pati resistan tidak bisa dicerna tubuh dan akan dibuang. Otomatis, kadar karbohidrat yang diserap oleh tubuh juga ikut turun.
Selain itu, nasi dengan pati resistan tinggi baik untuk kesehatan saluran pencernaan dan bisa menjadi sumber energi bagi bakteri baik di dalam usus.