5 Tips Berpuasa untuk Pasien Diabetes Tipe 2, Jaga Kadar Gula Darah

2. Atur pola makan yang aman untuk kadar gula darah

ilustrasi berbuka puasa (pexels.com/ Thirdman)

Kadar gula darah menjadi faktor yang vital untuk memastikan apakah penderita diabetes tipe 2 bisa berpuasa. Untuk itu penting dalam melakukan pengaturan pada pola makan agar gula darah tetap stabil selama berpuasa.

Mengikuti anjuran yang diberikan ahli berdasar jurnal Diabetes Care untuk pasien diabetes tipe 2. Ahli menyarankan agar individu dengan diabetes tipe 2 yang berpuasa agar tidak makan berlebihan saat sahur dan berbuka. Apalagi jika makanan tersebut memiliki kandungan gula yang tinggi ataupun berlemak, terutama saat berbuka.

Sebaiknya, bagi makan menjadi 3 kali small meal untuk menghindari postprandial hyperglycemia atau lonjakan kadar gula darah tiba-tiba. Selain itu, mereka juga dianjurkan untuk minum dengan cukup agar tetap terhidrasi.

Baca Juga: 7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahu

3. Cek gula darah secara berkala

ilustrasi cek gula darah (pexels.com/ Artem Podrez)

Pasien diabetes tipe 2 yang tetap memutuskan untuk berpuasa, perlu melakukan cek gula darah selama berpuasa secara berkala. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Menurut jurnal Frontiers in Endocrinology, cek gula darah berkala saat puasa bertujuan untuk memantau risiko hipoglikemia dan hiperglikemia yang menjadi penentu mereka dapat berpuasa atau tidak. Terlebih lagi pada individu diabetes tipe 2 yang membutuhkan insulin sebagai pengobatan. Selain itu, mereka juga harus segera membatalkan puasa jika terjadi hipoglikemia agar tidak terjadi hal yang berbahaya.

4. Atur aktivitas harian dan kegiatan olahraga

ilustrasi kadar gula darah (pexels.com/ i-SENS, USA)

Aktivitas yang dilakukan memiliki pengaruh pada kadar gula darah penderita diabetes tipe 2. Jika melakukan aktivitas berat, dikhawatirkan akan membuat gula darah tidak stabil.

Rekomendasi dari jurnal Diabetes Care, untuk menghindari aktivitas berat dan olahraga berat saat sedang berpuasa. Terutama mendekati waktu berbuka, yang ditakutkan akan menyebabkan kondisi hipoglikemia. Sebaiknya lakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan sesudah makan. Serta, salat tarawih dihitung masuk aktivitas fisik untuk pasien diabetes tipe 2.

5. Jangan memaksakan kondisimu

ilustrasi diabetes (pexels.com/ Nataliya Vaitkevich)

Bagi penderita diabetes, sangat penting untuk menjaga kestabilan gula darah demi menghindari efek negatif yang terjadi. Entah itu hipoglikemia maupun hiperglikemia.

Pasien diabetes tipe 2 hendaknya membatalkan puasa jika kadar gula darah mendekati ambang terjadinya hipoglikemia, sekitar 3,9 mmol per liter. Mereka harus segera membatalkan puasa dan mendapatkan pertolongan guna mencegah kadar gula darah turun terus. Selain itu, mereka juga harus segera membatalkan puasa ketika gula darah mereka mendekati 16,7 mmol per liter, yang mendekati hiperglikemia (Diabetes Care, 2005).

Berpuasa memang menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim ketika bulan Ramadan. Jika kamu memiliki diabetes tipe 2 dan ikut berpuasa, ada baiknya kamu mengikuti anjuran dokter dan tidak memaksakan diri. Allah SWT juga memberikan keringanan jika kamu memang sakit. Sehingga, prioritaskan terlebih dahulu kesehatan sebelum melakukan ibadah puasa.

Baca Juga: Legit dan Spesial, Bolehkah Penderita Diabetes Makan Kurma?