berbagai tahapan matcha, dari daun teh, bubuk, sampai cairan (pixabay.com/dungthuyvunguyen)
Kafein pada matcha memang lebih lamban untuk diserap tubuh, tetapi ada karakter yang berbeda dari minuman ini yang jadi kelebihan tersendiri kalau dibandingkan dengan kopi. Jumlah energi yang diberikan matcha lebih stabil dan seimbang sehingga efeknya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, dilansir Psychology Today, ada kandungan asam amino khusus bernama L-theanine yang mampu membantu tubuh lebih rileks dan menjaga konsentrasi saat beraktivitas.
Dengan demikian, kafein pada matcha tak hanya memberi energi lebih untuk beraktivitas, tetapi juga meningkatkan fokus tanpa perlu khawatir dengan kecemasan atau stres berlebih. Menariknya, L-theanine ini juga mampu untuk memperbaiki kualitas tidur berkat stimulasi penenang yang ada di dalamnya. Belum lagi, peningkatan suasana hati dan menurunkan tekanan darah dan detak jantung ketika istirahat semakin membantu kita memperoleh tidur yang sehat.
Tak hanya L-theanine, matcha juga punya sederet kandungan lain yang bermanfaat bagi tubuh. Dilansir Sleep Doctor, kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) yang merupakan bagian polifenol ini jadi jenis antioksidan yang sangat kuat. Berkat EGCG, tubuh kita dapat mengurangi risiko peradangan, membantu menurunkan risiko terjangkit penyakit kardiovaskular dan diabetes, meningkatkan fungsi sel otak, dan bertugas sebagai agen antikanker.
Di balik segudang manfaat itu, perlu diingat pula kalau konsumsi matcha tetap tidak boleh berlebihan. Dilansir Healthline, konsumsi matcha berlebihan dengan kandungan EGCG yang tinggi diduga dapat memicu kerusakan hati dalam jangka panjang. Selain itu, rasa mual, dan potensi menyerap timbal maupun senyawa arsenik pun bisa terjadi jika daun teh yang dipakai untuk membuat matcha itu terlanjur terkontaminasi logam berat berbahaya tersebut.
Walaupun kopi dan matcha sama-sama mengandung kafein, ternyata karakteristik kedua jenis minuman ini berbeda-beda. Kalau butuh untuk terjaga dalam waktu singkat, maka kopi jawabannya. Sementara, kalau kamu lebih ingin rileks dan menjaga energi dalam waktu panjang, maka matcha bisa jadi pilihan. Intinya sesuaikan dengan preferensi dan konsumsi dalam batas yang dianjurkan bagi tubuh, ya!
Referensi
"Caffeine: How much is too much?". Mayo Clinic. Diakses Mei 2025.
"Caffeine & Sleep: How Long Does Caffeine Keep You Awake?". Houston Methodist. Diakses Mei 2025.
"Coffe vs. Matcha: Which One's Actually Better for Your Health?". Health. Diakses Mei 2025.
"How Do Matcha and Coffee Compare?". Healthline. Diakses Mei 2025.
"Coffee or Matcha: Which Is Better for Energy and Wellness?". Verywell Health. Diakses Mei 2025.
"Should You Drink Coffee or Matcha for Better Sleep?". Psychology Today. Diakses Mei 2025.
"Does Matcha Help You Sleep?". Sleep Doctor. Diakses Mei 2025.