Mendengkur cukup umum selama kehamilan, bahkan pada perempuan yang belum pernah mendengkur sebelumnya. Ini sering menjadi pengganggu tidur ibu hamil dan pasangan.
Mendengkur sering dimulai pada trimester kedua, sekitar minggu ke-16, ketika hormon kehamilan mulai menyebabkan hidung tersumbat.
Studi berjudul "Sleep disordered breathing in pregnancy" dalam jurnal Breathe tahun 2015 menemukan bahwa selama hamil, risiko mendengkur naik. Peningkatan terbesar terjadi pada trimester ketiga. Perubahan berat dan tekanan pada organ mengurangi ruang untuk bernapas dan menyebabkan dengkuran. Ini karena beban ekstra mengganggu tenggorokan, kotak suara, dan dada, serta mempersempit saluran udara.
Jalan napas yang sempit berarti kekurangan oksigen. Ini terkait dengan preeklamsia yang merupakan tekanan darah tinggi yang luar biasa selama kehamilan, suatu kondisi yang dapat menyebabkan masalah bagi ibu dan anak mereka yang belum lahir. Jadi, walaupun mendengkur saat hamil cukup umum, tetapi ini tidak boleh diremehkan.