Setiap hari, penderita fibrosis kistik harus menjalani serangkaian terapi dari mulai obat-obatan hingga fisioterapi yang memakan waktu hingga dua jam. Obat-obatan terdiri dari obat minum yang berupa suplemen enzim pankreas untuk memperbaiki fungsi pencernaan makanan dan multivitamin lainnya untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, terdapat juga obat yang dihirup untuk membuka jalan napas, menipiskan mukus, dan antibiotik untuk melawan infeksi kuman di paru.
Pembebasan jalan napas juga diusahakan dengan berbagai teknik fisioterapi, dari mulai teknik sederhana seperti batuk hingga menggunakan alat tambahan berupa rompi yang berfungsi sebagai high-frequency chest wall oscillation. Rompi ini dapat dikembangkan dan dihubungkan dengan sebuah mesin yang menyebabkan rompi bergetar dengan frekuensi tinggi. Getaran rompi ini diharapkan dapat melonggarkan jalan napas dan menipiskan mukus. Terapi ini berlangsung selama 20 – 30 menit.
Penderita fibrosis kistik juga disarankan melakukan olahraga rutin, seperti jogging atau bersepeda. Tentunya jenis dan durasi olahraga yang boleh dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Selain untuk meningkatkan fungsi paru, kegiatan rutin ini juga dapat memperkuat tulang, memperbaiki mood, dan meningkatkan kesehatan secara umum.