Walaupun terjadi penurunan tingkat merokok secara global selama beberapa dekade terakhir, tetapi penggunaan tembakau tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah, yang menyebabkan kematian hingga lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Secara keseluruhan, sekitar 1,3 miliar orang di seluruh dunia menggunakan produk tembakau, lebih dari 80 persen di antaranya tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah.
Penggunaan tembakau merupakan kontributor utama terhadap dampak kesehatan yang buruk, dan terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung, kanker, stroke, dan komplikasi kelahiran. Hingga separuh pengguna tembakau meninggal karena penggunaan tembakau, dan 1,3 juta orang yang bukan perokok meninggal setiap tahunnya akibat paparan asap rokok.
Berbagai bahaya rokok sudah diketahui secara luas. Kampanye nasional maupun global akan bahaya rokok dan berhenti merokok pun terus berlangsung. Namun, merokok tetap menjadi bagian integral dari keseharian bagi sebagian masyarakat dan banyak yang kesulitan untuk terlepas dari jeratnya.
Artikel ini akan menjelajahi apa saja tantangan yang dihadapi individu dan pemangku kebijakan untuk mengakhiri kecanduan rokok di Indonesia. Mulai dari tekanan sosial hingga akses obat yang rumit, upaya berhenti merokok tampaknya menjadi perjuangan panjang.