ilustrasi testpack (Pexels.com/Rodnae Productions)
Pada beberapa kasus, hamil saat menopause mungkin saja terjadi. Namun, pengecualian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Berada dalam fase perimenopause
Disebutkan sebelumnya bahwa saat perimenopause (sebelum menopause dini), tubuh masih mengeluarkan sel telur walaupun tidak rutin. Jika kamu melakukan hubungan intim tanpa kontrasepsi, maka masih ada kemungkinan sel sperma membuahi sel telur.
Menopause terjadi ketika perempuan tidak lagi haid selama 12 bulan berturut-turut. Namun, menopause bukan satu-satunya penyebab hal tersebut terjadi. Gangguan reproduksi lainnya mungkin menjadi alasannya. Ketika disalahartikan sebagai menopause, lalu melakukan hubungan seks tanpa pelindung, maka kehamilan bisa saja terjadi.
Cara ini mungkin memakan banyak biaya karena metode tidak biasa. Pada prosesnya, sel telur yang dibekukan saat masih usia produktif bisa digunakan kembali untuk proses inseminasi buatan untuk mendapatkan kehamilan di usia lanjut. Meski demikian, tetap ada risiko dan potensi kegagalan pada masing-masing individu.
Ada kemungkinan jawaban 'tidak' dari pertanyaan menopause dini apakah bisa hamil. Alasannya, pada fase ini tubuh pun tidak lagi memproduksi sel telur. Namun, hal tersebut bisa jadi berbeda bila perempuan masih berada pada fase perimenopause. Jika demikian, maka kehamilan bisa saja terjadi.