Apakah Seks Bisa Menggantikan Olahraga?

Keduanya melibatkan aktivitas fisik

Intinya Sih...

  • Meskipun seks dapat membakar kalori, tetapi aktivitas ini bukanlah pengganti olahraga rutin.
  • Seks sendiri dapat melepaskan beberapa zat kimia saraf yang sama—endorfin, pengangkat suasana hati alami—seperti yang didapatkan saat berolahraga.
  • Untuk hidup yang sehat, olahraga menjadi bagian yang tak terpisahkan bersama pola makan sehat seimbang, tidur cukup, menjaga hidrasi, dan mengelola stres dengan baik.

Beberapa orang kerap merasa lelah secara fisik setelah melakukan hubungan intim, dan beberapa orang menggambarkannya seperti baru saja selesai berolahraga.

Seks sendiri dapat melepaskan beberapa zat kimia saraf yang sama—endorfin, pengangkat suasana hati alami—seperti yang didapatkan saat berolahraga. Lantas, apakah seks bisa menggantikan olahraga?

Baca Juga: Berhubungan Seks setelah Pasang KB IUD, Apa Rasanya?

Seks tidak bisa menggantikan olahraga!

Karena beberapa jenis aktivitas seks dapat melibatkan aktivitas fisik, beberapa orang menganggapnya sebagai bentuk olahraga.

Namun, meskipun berhubungan seks menuntut aktivitas fisik, tetapi seks tidak bisa menggantikan rutinitas olahraga.

Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa kamu dapat membakar sekitar 20 kalori selama 6 menit saat melakukan aktivitas seksual dan 77 hingga 105 kalori jika dilakukan dalam waktu 25 menit.

Kebanyakan kalori yang terbakar saat berhubungan seks terjadi begitu seseorang mencapai orgasme. Dibandingkan dengan aktivitas fisik biasa, berhubungan seks tidak membakar banyak kalori.

Misalnya saja, seseorang dengan berat badan 69 kilogram dapat kehilangan sekitar 185 kalori dari hiking atau sekitar 165 kalori dari menari selama 30 menit .

Selain itu, terdapat faktor-faktor yang berperan dalam berapa banyak kalori yang bisa dibakar saat berhubungan seks, antara lain:

  • Jenis kelamin.
  • Usia.
  • Berat badan.
  • Jenis aktivitas seksual.
  • Durasi berhubungan seks.
  • Orgasme.
  • Posisi seksual.
  • Tingkat kebugaran secara keseluruhan.
  • Intensitas aktivitas seksual.

Seks hanyalah seks

Apakah Seks Bisa Menggantikan Olahraga?ilustrasi aktivitas seksual (freepik.com/jcomp)

Apakah seks dianggap sebagai olahraga atau tidak bergantung pada pemikiran setiap individu.

Jika selama sesi bercinta kamu memaksakan diri melakukan posisi yang memerlukan kekuatan fisik dan gerakan yang dapat meningkatkan detak jantung, itu mungkin termasuk olahraga.

Namun, meskipun seks dianggap sebagai olahraga berdasarkan definisi teknis tentang arti olahraga, tetapi bukan berarti kamu bisa mengganti rutinitas olahraga dengan aktivitas seksual.

Mengingat ada rekomendasi umum untuk berolahraga intensitas sedang selama 150 menit setiap minggunya, kecil kemungkinan bahwa kamu dapat memenuhi kebutuhan tersebut hanya dengan mengandalkan hubungan seks.

Manfaat berhubungan seks

Apakah Seks Bisa Menggantikan Olahraga?ilustrasi pasangan berpelukan (unsplash.com/freestocks)

Walaupun berhubungan seks tidak bisa menggantikan olahraga, tetapi memang seks bisa memberikan banyak manfaat. 

  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Aktivitas seksual yang teratur dapat menghasilkan antibodi yang melindungi sistem kekebalan tubuh dari virus, kuman, dan bakteri berbahaya.
  • Meningkatkan kontrol kandung kemih: Bagi perempuan yang melahirkan, seks dapat membantu memperkuat dasar panggul, sehingga membantu mencegah inkontinensia kandung kemih. Inkontinensia kandung kemih atau urine berarti kamu secara tidak sengaja mengeluarkan urine saat melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Meningkatkan libido: Berhubungan seks dapat meningkatkan libido sehingga dapat meningkatkan hasrat seksual. Libido tinggi dapat menghasilkan pengalaman seksual yang lebih memuaskan.
  • Menurunkan tekanan darah: Banyak penelitian mengungkapkan bahwa seks mungkin dapat menurunkan tekanan darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria lanjut usia dengan fungsi ereksi lebih tinggi memiliki tekanan darah sistolik yang lebih rendah.
  • Mengurangi risiko terkena serangan jantung: Kehidupan seks yang sehat dan aman dapat meningkatkan kesehatan jantung. Selain itu, aktivitas ini juga dapat membantu menjaga kadar estrogen dan testosteron. Ketika kadar estrogen atau testosteron rendah, ada risiko terkena serangan jantung.
  • Memperbaiki kualitas tidur: Beberapa tidur terbaik bisa terjadi setelah berhubungan seks. Setelah mengalami orgasme, tubuh melepaskan prolaktin, yang membantu menimbulkan perasaan rileks. Selain itu, prolaktin dapat mendorong tidur rapid eye motion (REM), yaitu tahap tidur terdalam (tidur nyenyak).
  • Menghilangkan stres: Keintiman seksual, seperti sentuhan dan ciuman, dapat menghasilkan hormon “perasaan nyaman” dalam tubuh. Otak mungkin melepaskan hormon seperti dopamin, serotonin, endorfin, atau oksitosin yang dapat meningkatkan suasana hati secara keseluruhan.

Jadi, meskipun seks dapat membakar kalori, tetapi aktivitas ini bukanlah pengganti olahraga rutin jika tujuannya adalah untuk membakar kalori dan meningkatkan kesehatan.

Untuk hidup yang sehat, olahraga menjadi bagian yang tak terpisahkan bersama pola makan sehat seimbang, tidur cukup, menjaga hidrasi, dan mengelola stres dengan baik.

Baca Juga: 7 Penyebab Penis Berdarah Setelah Seks, Berbahayakah?

Referensi

Healthnews. Diakses pada April 2024. Can Sex Replace Regular Exercise?
Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2024. Is sex exercise? And is it hard on the heart?
Washington Post. Diakses pada April 2024. Does sex count as exercise?
Oliva-Lozano, J. M., Alacid, F., López-Miñarro, P. Á., & Muyor, J. M. (2022). What are the physical demands of sexual intercourse? A Systematic review of the literature. Archives of Sexual Behavior, 51(3), 1397–1417. https://doi.org/10.1007/s10508-021-02246-8
Foy, C. G., Newman, J. C., Berlowitz, D. R., Russell, L., Kimmel, P. L., Wadley, V. G., Thomas, H. N., Lerner, A. J., & Riley, W. T. (2019). Blood Pressure, Sexual Activity, and Erectile Function in Hypertensive Men: Baseline Findings from the Systolic Blood Pressure Intervention Trial (SPRINT). The Journal of Sexual Medicine, 16(2), 235–247. https://doi.org/10.1016/j.jsxm.2018.12.007
Well+Good. Diakses pada April 2024. Once and for All, Does Sex Count as Exercise? Fitness and Sex Experts Have Thoughts (and Tips)

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya