5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggis

Ada risiko masalah pencernaan

Manggis (Garcinia mangostana) merupakan tanaman buah yang tumbuh di Asia Tenggara. Bagian luar buahnya berwarna ungu tua atau merah. Daging buahnya sedikit asam dan manis.

Manggis mengandung bahan kimia yang mungkin bertindak sebagai antioksidan dan melawan infeksi.

Sejumlah orang menggunakan manggis untuk infeksi gusi yang serius, obesitas, kekuatan otot, diare, dan banyak kondisi lainnya. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung sebagian besar klaim tersebut.

Kulit manggis yang direbus dalam air dan diminum sebagai teh bisa bermanfaat untuk diare, sistitis (peradangan kandung kemih), gonore, dan gleet (cairan encer dari uretra yang disebabkan oleh gonore).

Meskipun kulit manggis secara umum dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi tetap penting untuk mewaspadai potensi efek sampingnya, terutama saat menyiapkan ramuan atau ekstrak dari kulitnya.

Berikut beberapa kemungkinan efek samping yang berhubungan dengan rebusan kulit manggis.

Manfaat buah manggis

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi buah manggis (unsplash.com/Art Rachen)

Sebelum mengetahui efek sampingnya, kamu perlu tahu bahwa manggis kerap dipuji sebagai buah yang punya banyak manfaat untuk kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat buah berwarna gelap itu:

  • Kaya akan antioksidan

Manggis dikenal karena kandungan antioksidan yang tinggi, khususnya xanthone. Antioksidan membantu menetralisir radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan penuaan dan berbagai penyakit (Food and Function, 2015).

  • Sifat antiinflamasi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam manggis mungkin memiliki efek antiinflamasi atau antiperadangan.

Peradangan dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis, sehingga mengurangi peradangan dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan (Frontiers in Pharmacology, 2019).

  • Imunitas tubuh

Menurut FoodData Central, serat dan vitamin C, keduanya ditemukan dalam manggis, penting untuk sistem kekebalan tubuh

Antioksidan dan senyawa bioaktif lainnya dalam manggis dapat berkontribusi untuk mendukung sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh bertahan melawan infeksi dan penyakit.

  • Bergizi tinggi

Menurut situs Healthline, manggis relatif rendah kalori namun menyediakan banyak nutrisi penting.

Vitamin dan mineral dalam manggis mampu menjaga banyak fungsi tubuh, termasuk produksi DNA, kontraksi otot, penyembuhan luka, kekebalan, dan sinyal saraf.

  • Efek antikanker

Studi menunjukkan bahwa pola makan kaya sayuran dan buah-buahan seperti manggis berhubungan dengan penurunan risiko kanker (PubMed, 2021).

Senyawa tumbuhan tertentu dalam manggis, termasuk xanthon, memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan perkembangan dan penyebaran sel kanker.

  • Mengendalikan gula darah

Senyawa xanthone dalam manggis dapat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat (PubMed, 2017).

Perlu dicatat bahwa ekstrak manggis memiliki dosis antioksidan yang lebih terkonsentrasi, dan buah tersebut perlu dikonsumsi dalam jumlah besar untuk mendapatkan hasil yang serupa.

  • Menjaga kesehatan kulit

Sebuah penelitian pada tikus yang diobati dengan ekstrak manggis tambahan menghasilkan efek perlindungan terhadap radiasi ultraviolet B (UVB) di kulit (PubMed, 2017).

Para peneliti menegaskan bahwa antioksidan dan antiinflamasi manggis adalah alasan utama efek perlindungan kulit. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian dalam bidang ini.

  • Membantu menurunkan berat badan

Salah satu keunggulan manggis adalah potensinya untuk membantu penurunan berat badan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa tikus yang menjalani diet tinggi lemak yang menerima dosis tambahan manggis mengalami kenaikan berat badan yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tikus pada kelompok kontrol (PubMed, 2016).

Penelitian tambahan tentang manggis dan obesitas masih terbatas, tetapi para ahli berteori bahwa efek antiinflamasi buah ini berperan dalam meningkatkan metabolisme lemak dan mencegah penambahan berat badan.

Setelah membahas manfaatnya, baca apa saja potensi efek samping yang berhubungan dengan rebusan kulit manggis di bawah ini.

1. Reaksi alergi

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi reaksi alergi (freepik.com/freepik)

Ada beberapa bukti jika manggis dapat menyebabkan alergi. Beberapa orang mungkin alergi terhadap senyawa tertentu yang ada dalam kulit manggis.

Reaksi alergi dapat berkisar dari gejala ringan seperti gatal atau ruam, hingga reaksi yang lebih parah seperti pembengkakan atau kesulitan bernapas (Food and Chemical Toxicology, 2008).

Alergi ringan

  • Kulit bersisik.
  • Kulit jadi kemerahan.
  • Gatal-gatal di beberapa bagian tubuh.
  • Ada pembengkakan.

Alergi parah

  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri sendi.
  • Insomnia.
  • Jantung berdebar.
  • Perut mual dan kembung.

Jika kamu mengalami gejala alergi apa pun, penting untuk segera mencari pertolongan medis.

Baca Juga: Tren TikTok Kulit Tanned dengan Rajin Makan Wortel, Faktanya?

2. Masalah pencernaan

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi mual (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam beberapa kasus, konsumsi kulit manggis atau ekstraknya dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal, termasuk mual, muntah, atau diare.

Konsumsi ekstrak manggis dengan dosis tinggi dapat menyebabkan masalah pencernaan (Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2009).

Masalah pencernaan atau gastrointestinal adalah kondisi kelainan pada sistem pencernaan yang melibatkan organ dan jalur peredaran dalam proses mencerna makanan di dalam tubuh.

Efek ini dapat bervariasi dari orang ke orang. Individu dengan perut sensitif mungkin lebih rentan terhadap masalah pencernaan. Masalah pencernaan yang mungkin timbul, termasuk:

  • Mual dan muntah: Beberapa orang mungkin mengalami mual, bahkan muntah, setelah mengonsumsi rebusan kulit manggis.
  • Gangguan lambung: Beberapa orang bisa merasakan ketidaknyamanan di lambung, seperti kembung atau sakit perut.
  • Diare: Peningkatan konsumsi rebusan kulit manggis dapat menyebabkan perubahan dalam konsistensi tinja dan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang.

3. Memperlambat pembekuan darah

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi kulit buah manggis (pixabay.com/4537668)

Manggis telah terbukti memperlambat pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko pendarahan pada individu yang rentan. Kondisi ini terjadi bila buah dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan tertentu yang meningkatkan risiko.

Penelitian awal menunjukkan bahwa xanthone, yang ditemukan dalam suplemen herbal ekstrak kulit manggis, dapat memperlambat proses pembekuan darah (PubMed, 2011).

Karena manggis kaya akan xanthone, sebaiknya hindari sumber terkonsentrasi tersebut jika kamu memiliki kondisi pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah.

Kamu juga perlu menghindari konsumsi kulit manggis dua pekan sebelum operasi untuk menghindari risiko pendarahan selama atau setelah prosedur operasi.

4. Mengganggu kemoterapi

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi obat kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek antikanker pada manggis (International Journal of Lolecular Sciences, 2008). Namun, penelitian yang spesifik pada manusia belum dilakukan, padahal produk manggis kerap dipasarkan untuk pasien kanker sebagai suplemen makanan.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen ini dapat mengganggu pengobatan kanker dan berdampak buruk pada kadar gula darah. Dalam laporan lain, suplemen antioksidan tertentu ditemukan mengurangi efektivitas terapi radiasi konvensional (PubMed, 2005).

Suplemen manggis sering dipasarkan karena potensi antioksidannya. Namun, ini akan berimbas pada radikal bebas dalam tubuh. Sesi kemoterapi dapat terganggu karena keberadaan antioksidan. Jadi, pasien yang tengah menjalani kemoterapi harus berhati-hati.

5. Efek samping lainnya

5 Efek Samping Minum Rebusan Kulit Manggisilustrasi buah dan kulit manggis (vecteezy.com/Abdul Rauf)

Efek lain dari minum rebusan kulit manggis, termasuk:

  • Kulit manggis dapat berinteraksi dengan obat tertentu. Misalnya, menghambat enzim sitokrom P450, yang berperan dalam metabolisme berbagai obat. Hal ini berpotensi memengaruhi efektivitas obat yang dimetabolisme oleh enzim ini (Journal of Clinical Pharmacology, 2011).
  • Meski jarang terjadi, tetapi ada laporan toksisitas hati terkait konsumsi produk manggis. Hati-hati jika memiliki penyakit hati yang sudah ada sebelumnya atau sedang mengonsumsi obat yang memengaruhi hati (Journal of Hepatology, 2006).
  • Studi mengenai keamanan suplemen ekstrak manggis untuk ibu hamil dan menyusui masih jarang ditemui, jadi sebaiknya hindari mengonsumsinya. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan kulit manggis atau suplemen apa pun.

Baca Juga: 7 Efek Samping Buah Manggis bagi Kesehatan, Jangan Makan Berlebihan

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya