Penyebab Keputihan Meninggalkan Noda di Celana Dalam

Bisa terjadi karena keasaman dari cairan keputihan

Intinya Sih...

  • Adanya bercak atau noda pada celana dalam tidak selalu berarti ada yang salah dengan keputihan atau vagina kamu.
  • Kisaran pH vagina normal berkisar antara 3,8 hingga 4,5 yang dianggap cukup asam.
  • Cairan yang keluar dari vagina bersifat asam, dan keluaran asam ini dapat mengubah warna celana dalam.

Keputihan yang meninggalkan noda di celana dalam dianggap sebagai masalah umum bagi perempuan. Noda ini lebih sering terlihat jika celana dalam kamu berwarna gelap.

Keputihan adalah kombinasi bakteri, sel kulit vagina, dan lendir serta cairan dari leher rahim dan vagina. Keputihan yang normal adalah yang berwarna putih hingga bening, tidak berbau menyengat, dan tidak menimbulkan gejala seperti gatal, iritasi, dan bengkak.

Kalau melihat ada noda putih pada celana dalam, kamu mungkin bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan keputihan yang kamu alami. Apakah ini perlu dikhawatirkan? Berikut penjelasannya.

Vagina yang sehat cenderung asam

Noda seperti bleach pada celana dalam bisa terjadi karena keasaman dari keputihan kamu. Sifat asam dari keputihan bisa berinteraksi dengan pewarna pada celana dalam dan menyebabkan noda.

Adanya bercak atau noda pada celana dalam tidak selalu berarti ada yang salah dengan keputihan atau vagina. Kalau nodanya ringan, kamu tidak perlu mengkhawatirkannya.

Untuk memahami kenapa itu bisa terjadi, kamu perlu tahu tentang pH vagina. Merupakan singkatan dari potential hydrogen, pH merupakan ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam suatu zat. Kadar pH memberi tahu apakah itu bersifat asam atau basa.

Skala pH adalah dari 0 hingga 14 atau 1 hingga 14, tergantung sumber kamu. Bagaimanapun, air keran murni berada di tengah-tengah, yaitu pada angka 7. Apa pun dengan pH di bawah 7 bersifat asam. Ini termasuk jus lemon (pH 2), kopi hitam (pH 5), urine (pH 6), termasuk cairan vagina atau keputihan.

Kisaran pH vagina normal berkisar antara 3,8 hingga 4,5 yang dianggap cukup asam. Perempuan usia subur biasanya memiliki nilai pH berkisar dari 4,0 hingga 4,5. Bagi usia sebelum menstruasi pertama terjadi atau pada masa pascamenopause, nilai pH-nya mungkin di atas 4,5.

Jadi, cairan yang keluar dari vagina bersifat asam, dan keluaran asam ini dapat mengubah warna celana dalam. Namun, penting untuk diingat bahwa itu adalah keputihan yang normal dan sehat untuk vagina.

Jumlah keputihan umumnya meningkat saat kamu berovulasi dan saat hamil. Jika terkena udara, maka bisa menimbulkan noda warna kuning atau oranye pada celana dalam akibat oksidasi.

Ingatlah bahwa vagina menghasilkan 4 ml cairan setiap hari, dan itu merupakan jumlah yang sehat. Ini adalah bagian dari proses pembersihan vagina. Jika kamu merasa jumlah keputihan meningkat atau terlalu banyak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan.

Baca Juga: [QUIZ] Cek Warna Keputihan Kamu, Normal atau Tidak?

Kenapa vagina bersifat asam?

Penyebab Keputihan Meninggalkan Noda di Celana Dalamilustrasi vagina (freepik.com/pikisuperstar)

Mikrobioma vagina yang paling umum, yaitu spesies Lactobacilli, dapat menghasilkan pH asam yang dapat menyerang dan membunuh bakteri vagina lainnya.

Keputihan yang bersifat asam penting karena dapat melindungi kamu dari infeksi menular seksual dan patogen lainnya, seperti vaginitis dan infeksi jamur.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga nilai pH yang sehat untuk kesehatan vagina yang optimal.

Tips membersihkan noda celana dalam

Keputihan yang menodai celana dalam adalah hal yang wajar. Keasaman atau nilai pH keputihan dapat menyebabkan pemutihan pada celana dalam.

Beberapa orang mungkin memakai panty liner atau tampon untuk mencegah keputihan meninggalkan noda di celana dalam. Akan tetapi, menggunakan produk kewanitaan tersebut sebetulnya tidak disarankan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan.

Karena keputihan adalah sesuatu yang alami, jadi ini tidak bisa dicegah. Yang bisa kamu lakukan adalah menerapkan strategi ini untuk mencegah noda merusak celana dalam kesayangan kamu.

  • Segera cuci sebelum keputihan mengering pada celana dalam dengan air dingin. Ini dapat membantu mencegah cairan vagina menempel pada kain. Sebelum memasukkannya ke mesin cuci, kamu juga bisa merendamnya dalam air dingin dan detergen.
  • Setelah dicuci, biarkan celana dalam kering sendiri daripada memasukkannya ke dalam pengering. Hindari menjemurnya di bawah sinar matahari langsung, yang mana ini dapat menyebabkan pemutihan.
  • Gunakan penghilang noda enzimatik karena mengandung zat yang dapat menghancurkan noda. Cukup semprotkan larutan tersebut ke celana dalam dan masukkan ke mesin cuci.

Sebelum menggunakan bahan kimia apa pun, selalu periksa bahan celana dalam untuk memastikan kamu tidak merusaknya dengan larutan pembersih.

Baca Juga: 7 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning saat Hamil

Referensi

Healthshots. Diakses pada April 2024. Is your vaginal discharge bleaching underwear? Here’s why this is happening.
Lin, Y.-P., Chen, W.-C., Cheng, C.-M., & Shen, C.-J. (2021). Vaginal pH Value for Clinical Diagnosis and Treatment of Common Vaginitis. Diagnostics, 11(11), 1996. https://doi.org/10.3390/diagnostics11111996
Witkin, S., & Linhares, I. (2016). Why do lactobacilli dominate the human vaginal microbiota? BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 124(4), 606–611. https://doi.org/10.1111/1471-0528.14390
Self. Diakses pada April 2024. If You Suspect Your Discharge Is Bleaching Your Underwear, You’re Probably Right.
Healthnews. Diakses pada April 2024. What Do Bleach Stains in Your Underwear Mean?

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya