ilustrasi menggunakan masker (pexels.com/Ketut Subiyanto)
Ketua Satuan Tugas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) & Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), M.Sc, mengatakan bahwa kita harus waspada terhadap semua jenis kerumunan, termasuk saat mudik.
"Ini merupakan tradisi tahunan di Indonesia, tentu saja mengundang risiko penyebaran penyakit menular. Kita berharap penyakit seperti flu Singapura, tuberkulosis (TB) maupun COVID-19 angkanya tidak meningkat," kata Prof. Erlina.
Untuk itu, kita harus memahami bagaimana flu Singapura atau hand, foot and mouth disease (HFMD) menyebar, seperti dari makanan, kotoran manusia, atau droplet ketika batuk, bersin dan bicara.
Jadi sebaiknya, hindari kontak dengan pasien flu Singapura saat perjalanan mudik dan gunakan masker agar terhindar dari penyakit tersebut.
Individu yang sedang sakit juga harus sadar diri untuk pakai masker agar tidak menyebarkan penyakitnya ke orang-orang di sekitarnya.
"Lindungilah orang lain, pakai masker. Jika batuk, bersin, nyeri tenggorokan, demam, itu bisa karena virus atau bakteri. Jadi gunakan masker karena kuman yang keluar akan menempel di masker, tidak menyebar ke udara," jelasnya.
Prof. Erlina juga menerima banyak laporan terkait gejala COVID-19. Masyarakat yang merasakan gejala seperti demam, batuk, flu dan sakit tenggorokan disarankan untuk tidak mudik, lakukan isolasi mandiri di rumah.