Bagaimana Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet? Ini Penjelasannya!

Homoseksual dan pekerja seks berisiko tinggi terinfeksi cacar monyet

Akhir-akhir ini, kita mendengar akan munculnya kembali kasus cacar monyet di Indonesia, khususnya di kota Jakarta. Dilansir artikel dari Sehat Negeriku Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia tanggal 23 Oktober 2023, ada 7 kasus cacar monyet di kota Jakarta yang sudah terkonfirmasi.

Tidak sama dengan cacar air, cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox atau disingkat MPXV. Virus tersebut berasal dari genus Orthopoxvirus sedangkan cacar air berasal dari varicella zoster virus (VZV).

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC), gejala awal seseorang yang terinfeksi cacar monyet adalah muncul ruam yang tampak seperti jerawat atau luka lepuh di tangan, telapak kaki, wajah, alat kelamin, dada, atau mulut. Gejala lain seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, atau gangguan pernapasan yang meliputi batuk dan sakit tenggorokan juga dapat terjadi.

Meskipun terbilang langka karena cacar monyet ini lebih sering ditemukan di negara Afrika, tidak ada salahnya untuk lebih waspada dan mencegah penularan. Nah, bagaimana, sih, cara virus cacar monyet menyebar? Adakah kelompok tertentu yang rentan tertular oleh virus ini? Simak ulasannya di sini.

Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air, Jangan sampai Tertukar!

1. Cara penyebaran virus cacar monyet

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet? Ini Penjelasannya!ilustrasi ruam di kulit (freepik.com/ Freepik)

Merangkum dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC, proses penyebaran virus cacar monyet terjadi melalui tiga cara, yaitu dari orang ke orang, hewan ke orang, dan kontak fisik dengan benda yang terkontaminasi virus. Ibu hamil yang sedang mengandung juga dapat menularkan virus ke bayi yang ada di dalam kandungan.

Penyebaran virus dari orang ke orang terjadi dengan cara seperti berikut:

  • Wajah ke wajah saling berhadapan sedang berbicara dan atau bernapas.
  • Kulit ke kulit, misalnya seks vaginal atau seks oral.
  • Mulut ke mulut, seperti berciuman.
  • Mulut ke kulit (seks oral atau mencium permukaan kulit).
  • Percikan pernapasan yang terjadi selama kontak dalam waktu yang lama.

Setelah kontak terjadi, virus lalu masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka, permukaan mukosa seperti alat kelamin, faring/tenggorokan dan anorektal dan juga melalui saluran pernapasan. Seseorang yang sudah terinfeksi oleh virus dapat menularkannya ke orang lain 1 hingga 4 hari sebelum mereka bergejala. Penularan virus juga dapat dimulai dari pertama kali ruam muncul hingga ruam sembuh atau saat lapisan baru kulit mulai terbentuk. 

Penularan yang terjadi dari hewan ke manusia bisa terjadi melalui cakaran atau gigitan. Hewan tersebut biasanya liar dan hidup di hutan, contohnya tupai dan tikus, yang mana kasus cacar monyet di daerah tersebut dalam fase endemik.

Penularan juga dapat terjadi saat manusia sedang menguliti hewan yang terkontaminasi seusai berburu, bermain dengan binatang yang mana mempunyai luka di tubuh atau mengonsumsi binatang tersebut. Sama seperti poin sebelumnya, virus kemudian masuk lewat kulit yang terluka atau saluran pernapasan.

Baju, kain, mainan seks, atau alat suntik yang sudah terkontaminasi oleh virus bila dipegang oleh seseorang yang mana orang tersebut tidak menggunakan peralatan seperti sarung tangan atau masker juga dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan terekspos oleh virus. Demikian pula apabila bekerja di fasilitas kesehatan dan kemudian terluka atau tergores oleh peralatan medis yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan orang yang bersangkutan terinfeksi oleh virus cacar monyet.

2. Kelompok yang rentan terinfeksi virus cacar monyet?

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet? Ini Penjelasannya!ilustrasi lambang LGBT (pexels.com/Alexander Grey)

Berdasarkan laporan ilmiah dari Journal of Infection and Public Health tahun 2023, berikut adalah kelompok yang rentan terekspos oleh virus cacar monyet:

  • Orang yang bekerja di fasilitas kesehatan.
  • Orang yang bekerja di peternakan atau berinteraksi dengan hewan peliharaan.
  • Pekerja seks.
  • Kelompok gay dan biseksual, khususnya laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis dan suka berganti-ganti pasangan.

Seseorang yang mempunyai kekebalan tubuh yang rendah, berusia lanjut (lansia), dan mengalami infeksi HIV tetapi tidak diobati dengan baik juga rentan tertular oleh virus. Anak berusia kurang dari 8 tahun juga berpotensi tinggi terekspos oleh virus. Dilansir Healthline, kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya terbentuk merupakan salah satu penyebab mengapa anak kecil juga dapat terjangkit virus dari cacar monyet.

3. Pertolongan pertama dan tips selama masa penyembuhan

Bagaimana Cara Penyebaran Virus Cacar Monyet? Ini Penjelasannya!ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Merangkum dari artikel di laman WHO, berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan setelah mengetahui positif terjangkit virus cacar monyet:

  • Mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter.
  • Menjalani tes HIV apabila sebelumnya tidak pernah melakukan. Tujuannya agar mendapatkan penanganan yang terbaik dari dokter bila ternyata HIV positif dan terkena virus cacar monyet.
  • Mengisolasikan diri hingga semua luka di kulit sudah kering dan mengelupas, dan atau lapisan kulit yang baru sudah terbentuk.
  • Tutup area yang terluka dengan perban apabila harus keluar dari rumah. Bersihkan luka dengan air steril atau antiseptik.
  • Mencuci pakaian dan seprai terpisah dari anggota keluarga yang lain.
  • Memberitahu orang yang terakhir kali bertemu agar mereka dapat memeriksakan diri di klinik.
  • Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Menjaga sirkulasi udara di rumah dengan membuka jendela secara rutin.
  • Menggunakan masker dan menjaga jarak minimum 1 meter.
  • Mengikuti semua prosedur yang sudah ditetapkan oleh dokter dan pemerintah setempat perihal isolasi dan tes ulang.
  • Tidak melakukan aktivitas seks dalam bentuk apa pun hingga pulih sepenuhnya.
  • Menggunakan kondom selama 12 minggu setelah dinyatakan sembuh oleh dokter.

Terkait vaksinasi, mengutip dari artikel di Sehat Negeriku Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pemerintah akan meluncurkan vaksinasi untuk penyakit cacar monyet mulai tanggal 24 Oktober 2023. Prioritas pemberian vaksin akan diberikan kepada kelompok yang berpotensi tinggi tertular oleh virus, misalnya orang laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis, ibu hamil, dan orang lansia.

Itulah informasi mengenai bagaimana virus cacar monyet (MPXV) menyebar dan menyebabkan orang yang terinfeksi mengalami penyakit cacar monyet. Penyakit ini kerap dialami oleh orang dewasa khususnya orang laki-laki yang melakukan seks dengan sesama jenis dan suka berganti-ganti pasangan, pekerja seks, dan juga mereka yang mempunyai imunitas tubuh rendah.

Virus sering kali menyebar melalui kontak fisik. Misalnya menyentuh luka di kulit, berciuman dengan orang yang memiliki luka di mulut, atau seks anal dengan ada luka di area sekitar anus.

Seseorang yang bekerja dengan binatang juga perlu berhati-hati saat berinteraksi dengan binatang dengan menggunakan sarung tangan, masker, dan baju khusus agar tidak terekspos oleh virus. Demikian pula tenaga kesehatan yang bekerja di klinik dan rumah sakit juga perlu menggunakan masker dan sarung tangan saat merawat pasien di rumah sakit.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Cacar Monyet pada Anak

Maria  Sutrisno Photo Verified Writer Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya