ilustrasi kehilangan nafsu makan (Pexels.com/Karolina Grabowska)
Ketika seseorang mengalami kecemasan, stres yang timbul dapat menyebabkan hiperaktivitas pada sejumlah sistem tubuh, termasuk sumsum tulang belakang, hipotalamus, dan hipofisis. Studi dari jurnal Cureus menjelaskan bagaimana hiperaktivasi sumbu HPA dengan penurunan nafsu makan seseorang saat merasakan emosi negatif.
Pada hipotalamus, terdapat proopiomelanocortin (POMC) yang menghasilkan dua peptida penting, yaitu α-MSH dan ACTH. Keduanya bekerja bersama-sama untuk mengurangi nafsu makanan. Dengan kata lain, saat stres terjadi, mekanisme ini dapat mengurangi nafsu makan.
Saat ACTH diproduksi dan bersama dengan α-MSH berada di nukleus paraventrikular hipotalamus, keduanya memiliki efek yang mengurangi dorongan untuk makan. Oleh karena itu, stres akibat kecemasan dapat memicu respons hiperaktif pada sistem ini, yang kemudian mengurangi nafsu makan.
Setelah tahu penjelasan ilmiah mengapa emosi negatif, termasuk sedih dan stres bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, tentunya hal ini akan menambah pengetahuan kita dan menyadarkan betapa hebatnya Tuhan dalam merancang karya-Nya. Dan saat kita merasakan emosi negatif, alangkah lebih baiknya tetap memperhatikan kesehatan kita, ya!