Berbagai Mitos seputar Kanker, Pernahkah Kamu Mendengarnya?

Jangan langsung percaya, double check dulu

Intinya Sih...

  • Tidak semua informasi tentang kanker yang beredar di masyarakat itu benar
  • Salah satu mitos seputar kanker, apakah benar biopsi akan membuat kanker menyebar ke mana-mana?

Salah satu ketakutan terbesar manusia adalah kanker. Ini adalah penyakit ketika sel-sel tubuh tumbuh tidak terkendali dan menyebar ke organ lainnya. Diperkirakan ada sekitar 20 juta kasus kanker baru dan menyebabkan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

Namun, tidak semua informasi tentang kanker yang beredar di masyarakat itu benar. Oleh karena itu, Health Talk mengangkat tema “Kupas Tuntas Mitos seputar Kanker” yang disiarkan secara live di Instagram @idntimes pada Jumat (1/3/2024).

Narasumber yang dihadirkan ialah dr. Nova Ridha, SpPD, KHOM, spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik Eka Hospital Pekanbaru. Berikut rangkumannya!

1. Kanker adalah penyakit menular?

Jawaban: Mitos.

Kanker bukanlah penyakit menular. Kamu tidak bisa terkena kanker setelah menyentuh, berbagi makanan, berhubungan seks, atau menghirup udara yang sama dengan pasien kanker.

Namun, orang yang menerima organ atau jaringan dari donor yang pernah mengidap kanker di masa lalu berisiko terkena kanker di masa depan. Meski begitu, risikonya sangat rendah, yaitu 2 kasus per 10.000 transplantasi organ, dilansir National Cancer Institute.

2. Biopsi membuat kanker menyebar?

Berbagai Mitos seputar Kanker, Pernahkah Kamu Mendengarnya?ilustrasi sel kanker (commons.wikimedia.org/Dr. Cecil Fox, National Cancer Institute)

Jawaban: Mitos.

Biopsi merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan, sel, atau cairan dari tubuh, lalu diuji di laboratorium. Tujuannya adalah untuk mencari tanda-tanda penyakit, terutama kanker.

Menurut dr. Nova, mitos kesehatan yang paling sering ia dengar dari pasien adalah biopsi membuat kanker menyebar ke mana-mana. Tidak sedikit pasien dr. Nova yang menolak dibiopsi karena khawatir akan memperburuk keadaannya.

“Padahal, biopsi ini penting, karena dari sana kita tahu sakitnya apa. Tapi, kalau nggak diapa-apain, gimana kita bisa tahu ini tumor jinak atau tumor ganas?” ungkapnya.

Baca Juga: Seorang Ibu Deteksi Kanker Langka Anaknya dengan Flash Kamera HP

3. Tumor dan kanker itu sama?

Jawaban: Tidak.

Dari segi karakteristik, keduanya sangat berbeda. Tumor biasanya bersifat jinak, tumbuhnya lambat, memiliki batas yang jelas, dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Tumor (jinak) butuh waktu bertahun-tahun untuk bertambah besar. Tapi kalau tumor ganas atau yang disebut kanker bisa tumbuh berkali-kali lipat dalam waktu singkat,” jelas dr. Nova.

Meski begitu, bukan berarti semua benjolan bisa dianggap jinak. Alumnus Universitas Andalas tersebut menganjurkan kamu untuk berkonsultasi ke dokter, lalu menjalani pemeriksaan, seperti ultrasonografi (USG) atau biopsi.

4. Pengobatan herbal lebih ampuh untuk mengatasi kanker?

Berbagai Mitos seputar Kanker, Pernahkah Kamu Mendengarnya?ilustrasi pengobatan herbal (pexels.com/Rosita Eka Sukmawati)

Jawaban: Mitos.

Obat herbal terbuat dari bagian-bagian tumbuhan, seperti daun, bunga, atau akar. Akan tetapi, tidak ada bukti ilmiah yang cukup mengenai keampuhan pengobatan herbal untuk menyembuhkan kanker, mengutip dari Cancer Research UK.

“Mungkin untuk kanker yang masih stadium dini atau belum berkembang jauh akan merasakan manfaatnya. Tetapi, kanker yang stadiumnya sudah lanjut nggak bisa hanya dengan mengandalkan obat-obatan herbal,” tegas dr. Nova.

Hal lain yang ia khawatirkan adalah sebagian obat herbal dicampur dengan obat-obatan yang tidak sesuai dengan resep dokter oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Bukannya sembuh dari kanker, justru ginjal yang berada dalam bahaya!

Baca Juga: 5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Laki-laki di Indonesia

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya