#GiziLokal: 8 Manfaat Makan Teripang atau Timun Laut bagi Kesehatan

Biasanya diolah menjadi kerupuk

Teripang atau timun laut adalah hewan invertebrata (tidak memiliki tulang belakang) dari kelas Holothuroidea. Seperti namanya, bentuknya seperti mentimun, tetapi cenderung lunak. Ada sekitar 1.250 spesies teripang di dunia yang hadir dalam aneka warna, bahkan ada yang berduri!

Cara pengolahannya bermacam-macam, mulai dari ditumis, dijadikan sup, bahkan diolah menjadi kerupuk yang renyah. Teksturnya kenyal dan agak hambar, sehingga perlu dimasak dengan banyak bumbu.

Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, tidak terlalu sulit untuk menemukan teripang. Berikut ini beberapa manfaat mengonsumsi teripang bagi kesehatan!

1. Tinggi protein

Mengutip Healthline, dalam 112 gram teripang mengandung 14 gram protein. Sementara itu, menurut Recommended Dietary Allowance (RDA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan protein harian kita adalah 0,8 gram per kilogram (kg) berat badan.

Jika berat badan kita 60 kg, maka kebutuhan protein harian kita adalah 48 gram. Mengonsumsi 112 gram teripang berarti 29,1 persen kebutuhan protein harian kita telah terpenuhi.

Pada dasarnya, protein dibutuhkan untuk pertumbuhan sel dan jaringan. Kekurangan protein bisa memperlambat metabolisme dan penyembuhan luka, melemahkan sistem kekebalan tubuh, serta mengganggu konsentrasi.

2. Kaya akan vitamin B2

#GiziLokal: 8 Manfaat Makan Teripang atau Timun Laut bagi Kesehatanilustrasi masakan berbahan teripang (pixabay.com/llama2014020)

Masih mengutip sumber sebelumnya, ternyata teripang kaya akan vitamin B2 atau riboflavin. Mengonsumsi 112 gram teripang berarti 81 persen kebutuhan vitamin B2 harian kita telah tercukupi.

Dilansir Verywell Fit, peran vitamin B2 adalah memecah nutrisi dalam makanan (terutama karbohidrat, protein, dan lemak), mencegah radikal bebas merusak sel, dan baik bagi kesehatan jantung. Tanpa vitamin B2 yang cukup, kita akan mudah lelah, penglihatan menjadi kabur, dan kulit pecah-pecah atau gatal.

3. Selain itu, juga tinggi vitamin B3

Vitamin B3 juga dikenal sebagai niasin atau asam nikotinat. Perannya adalah memecah makanan untuk menyintesis energi, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, serta meningkatkan fungsi kognitif otak.

Sekitar 22 persen kebutuhan vitamin B3 harian terpenuhi setelah mengonsumsi 112 gram teripang. Kekurangan vitamin B3 menyebabkan pellagra, yaitu penyakit sistemik dengan gejala diare, nyeri perut, kehilangan selera makan, kulit bersisik, hingga demensia.

4. Menunjukkan efek antikanker

#GiziLokal: 8 Manfaat Makan Teripang atau Timun Laut bagi Kesehatanilustrasi sel kanker (wikimedia.org/Cancer Research UK)

Berdasarkan studi dalam jurnal Nutrients tahun 2022, senyawa yang diekstraksi dari teripang, seperti polisakarida dan saponin, menunjukkan efek antikanker terhadap sel HepG2, A549, dan Panc02. Selain itu, lebih efektif dalam mengurangi migrasi sel kanker daripada EPI (obat antikanker klinis).

Holothuria leucospilota atau teripang hitam merupakan spesies teripang tropis yang dibudidayakan dalam skala besar. Teripang yang ditemukan di perairan dangkal di Afrika dan Indo-Pasifik ini jumlahnya lebih dari cukup sebagai bahan baku obat antikanker yang baru.

Baca Juga: #GiziLokal: 7 Manfaat Daun, Bunga, dan Akar Turi bagi Kesehatan

5. Menunjukkan aktivitas antioksidan

Antioksidan merupakan molekul yang bertugas melawan radikal bebas, yaitu senyawa yang bisa membahayakan jika kadarnya terlalu tinggi dalam tubuh. Radikal bebas dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Marine Drugs tahun 2022, teripang menunjukkan aktivitas antioksidan karena senyawa fenolik, terutama asam fenolik dan flavonoid yang berlimpah di dalamnya.

Setiap spesies teripang memiliki kadar antioksidan yang berbeda-beda. Misalnya, teripang hitam (Holothuria leucospilota) memiliki total fenolik yang lebih tinggi (9,7 mg GAE/g) dibandingkan dengan teripang pasir (Holothuria scabra) yang hanya 1,53 mg GAE/g.

6. Menunjukkan aktivitas antibakteri

#GiziLokal: 8 Manfaat Makan Teripang atau Timun Laut bagi Kesehatanilustrasi bakteri Escherichia coli (wikimedia.org/NIAID)

Teripang pasir (Holothuria scabra) adalah salah satu jenis teripang yang mengandung senyawa bioaktif yang bisa menghambat pertumbuhan bakteri. Ini dibuktikan dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Alchemy: Journal of Chemistry pada tahun 2013. Sampel berasal dari Pantai Sidayu, Gresik, Jawa Timur.

Senyawa aktif teripang diekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut metanol dan n-heksana, lalu dilakukan uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram dan dilanjutkan dengan uji reagen untuk mengetahui gugus senyawa aktif.

Hasilnya, ekstrak n-heksana memberikan zona hambat terbaik terhadap bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 2000 ppm dengan zona hambat 1,75 mm. Zona hambat merupakan daerah sekeliling cakram disk yang tidak ditemukan adanya pertumbuhan bakteri. Zona hambat terbentuk karena adanya aktivitas antibakteri.

7. Menunjukkan efek antihipertensi

Hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah menunjukkan angka 130/80 mmHg atau lebih tinggi. Berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 1,28 miliar orang berusia 30–79 tahun di seluruh dunia memiliki hipertensi.

Beberapa makanan diketahui bisa menurunkan tekanan darah, termasuk teripang. Menurut studi dalam jurnal Process Biochemistry tahun 2007, gelatin dari teripang Acaudina molpadioidea menunjukkan efek antihipertensi.

Hidrolisat gelatin teripang dijadikan minuman dan diberikan secara oral kepada tikus hipertensi renal (ginjal) selama satu bulan. Hasilnya, tikus tersebut mengalami penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan.

8. Mampu menghambat pertumbuhan jamur

Konsumsi jeli yang mengandung teripang runcing Jepang (Apostichopus japonicus) setiap hari bisa menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang ada di mulut. Ini mengacu pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Marine Drugs tahun 2013.

Penelitian ini melibatkan delapan orang lanjut usia (lansia) di panti jompo yang diminta mengonsumsi jeli teripang selama seminggu. Jeli ini mengandung glikosida triterpen yang disebut holotoksin. Fungsinya adalah sebagai fungisida, yang bisa menghambat pertumbuhan jamur.

Sebelum dan sesudah mengonsumsi jeli teripang, Candida albicans yang ada di mulut mereka dihitung. Hasilnya, jeli teripang menunjukkan efek penghambatan, terutama jika dikonsumsi tiga kali sehari.

Selain itu, jeli teripang lebih unggul daripada obat klinis atau obat kumur karena bisa mengendalikan jamur tanpa merusak jaringan mukosa. Apalagi, komponen kimia dalam obat kumur sering kali menimbulkan ketidaknyamanan pada lansia.

#GiziLokal: 8 Manfaat Makan Teripang atau Timun Laut bagi Kesehataninfografis manfaat teripang (IDN Times/Mardya Shakti)

Nah, itulah beberapa manfaat mengonsumsi teripang atau timun laut bagi kesehatan. Ada yang pernah mencoba atau malah sudah sering mengonsumsinya?

Baca Juga: #GiziLokal: 6 Manfaat Mengonsumsi Ikan Mujair bagi Kesehatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya