5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstra

Salah satunya stigma negatif dari masyarakat

Caregiver atau pengasuh merujuk pada orang-orang yang bersedia memberikan bantuan dan perhatiannya kepada orang lain yang sedang membutuhkan, entah karena sakit atau tidak mampu.

Menjadi seorang caregiver bukanlah hal yang mudah, termasuk caregiver orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Mereka membutuhkan kondisi fisik dan mental yang kuat untuk tetap bisa bertahan menghadapi kondisi gangguan jiwa yang tidak bisa ditebak.

Walaupun informasi seputar ODGJ mulai dikampanyekan secara luas, tetapi harus diakui bahwa masih ada beberapa orang yang memberikan stigma negatif terhadap istilah ODGJ. Ini mau tidak mau akan berdampak pada para caregiver secara langsung dan bisa menjadi sumber stres.

Yuk, kenali sumber stres lainnya yang bisa dialami oleh para caregiver ODGJ!

1. Stigma negatif masyarakat

5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstrailustrasi caregiver (pexels.com/RDNE Stock project)

Bagi para caregiver, dukungan dari pihak sosial menjadi salah satu poin penting agar tetap mampu bersikap waras dan stabil di tengah banyaknya tantangan yang dilalui. Sayangnya, tidak semua orang mampu menerima dan memahami kondisi ini. Mereka lebih memilih untuk mengasingkan atau menghindari ODGJ dan caregiver-nya karena beberapa alasan, seperti merasa takut, jijik, dan lain sebagainya. 

Akhirnya, selain menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan ODGJ itu sendiri, caregiver perlu berhadapan dengan adanya stigma negatif itu. Tak heran, banyak caregiver yang mengaku dirinya merasa stres, lelah, dan burnout dengan banyaknya masalah yang harus ditangani.

Kurangnya dukungan sosial membuat mereka memiliki kesejahteraan psikologis yang cenderung rendah, sehingga lebih mudah mengalami stres bahkan depresi. 

2. Kondisi finansial yang kurang stabil

5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstrailustrasi menabung di celengan (pexels.com/Joslyn Pickens)

Saat seseorang sakit, dibutuhkan biaya untuk mendapatkan pengobatan yang optimal, termasuk bagi ODGJ. Sayangnya, tidak semua orang punya privilese tersebut untuk bisa mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan. Akhirnya, kondisi finansial yang kurang stabil menjadi salah satu faktor tingginya tingkat stres bagi caregiver.

Kurangnya penghasilan yang diperoleh membuat caregiver harus berpikir lebih keras untuk bertahan hidup. Masalah pun akan bertambah apabila obat yang dikonsumsi oleh ODGJ mulai menipis. Bila tidak segera diatasi, ODGJ akan mengalami kekambuhan atau relapse yang membuat proses penyembuhan menjadi makin sulit. 

Baca Juga: Studi: Main Game Super Mario Odyssey Bantu Redakan Gejala Depresi

3. Pasien yang tidak kooperatif

5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstrailustrasi orang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa caregiver, dijelaskan dalam penelitian Rachmawati, dkk. (2022), menyebutkan bahwa pasien yang tidak kooperatif juga menjadi sumber stres bagi mereka.

Beberapa pasien terkadang menolak untuk makan, tidak mau minum obat, atau bahkan sulit diberi tahu saat melakukan perilaku keliru, seperti merusak barang. Bahkan, ada pula pasien yang sering kali berteriak dan mengganggu ketenteraman yang lain.

Itu semua menambah beban perawatan para caregiver. Mereka harus mengeluarkan energi ekstra untuk menenangkan dan membujuk pasien ODGJ. Caregiver-pun harus selalu waspada dan berhati-hati agar tidak mendapatkan perlakuan yang mengancam keselamatan caregiver itu sendiri. 

4. Kurang istirahat

5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstrailustrasi kelelahan (pexels.com/Andrew Neel)

Pasien yang mengalami gangguan mental membutuhkan perhatian dan pengawasan ekstra dari pihak keluarga. Hal ini dimaksudkan agar mereka tidak melakukan hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang sekitar.

Bahkan, bila kondisi ODGJ tergolong parah, caregiver akan diminta untuk mengawasi ODGJ selama 24 jam. Caregiver-pun harus mengorbankan banyak waktu serta tenaga untuk melakukan hal tersebut.

Tak heran, mereka akan kurang istirahat, terlebih bila anggota keluarga lainnya tidak mau membantu. Kurang istirahat akan berakibat buruk bagi kondisi caregiver, baik secara fisik dan psikis. Mereka akan rentan mengalami stres dan mudah marah. 

5. Beban psikologis

5 Sumber Stres bagi Caregiver ODGJ, Butuh Kesabaran Ekstrailustrasi burnout (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beban psikologis yang dimaksud saat merawat pasien ODGJ ialah berbagai perasaan negatif yang menyertainya. Contohnya, merasa lelah yang berlebihan, tidak tega, sedih, marah, bahkan takut bila pasien tiba-tiba berperilaku agresif. Ada juga caregiver yang merasa berjuang sendiri mengurus ODGJ.

Untuk itulah, dibutuhkan kerja sama antar anggota keluarga agar caregiver utama tidak merasa ditinggalkan atau bekerja sendirian. Seluruh anggota keluarga hendaknya saling membantu meringankan beban perawatan. Dukungan satu sama lain bisa menjadi kekuatan untuk bertahan menghadapi rintangan.

Caregiver memiliki tantangan besar dalam hidupnya. Kita hendaknya tidak menambah beban itu dengan respons negatif yang menyakiti mereka dan ODGJ yang mereka rawat. Kita harus saling mendukung dan merangkul satu sama lain, tak terkecuali pada orang-orang yang mengalami gangguan mental.

Baca Juga: Studi: Perjalanan Panjang ke Tempat Kerja Tingkatkan Risiko Depresi

Nur Tazkiyah Sejati Photo Verified Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya