Apakah Ayam Organik Lebih Sehat Dibanding Ayam Biasa?

Ayam organik menerima pola makan seimbang akses luar kandang

Kesadaran akan makan makanan sehat telah meningkat selama beberapa tahun belakangan. Berbagai makanan organik pun kian populer, termasuk ayam organik.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apakah ayam organik yang harganya lebih mahal dari ayam biasa lebih sehat? Yuk, cari tahu jawabannya di sini!

1. Apa itu ayam organik?

Apakah Ayam Organik Lebih Sehat Dibanding Ayam Biasa?ilustrasi ayam ternak organik (unsplash.com/Finn Mund)

Makanan organik ditanam dan diproses secara berbeda dari produk pertanian konvensional. Daging, seperti ayam, diberi pakan organik dan diberi akses ke luar, menurut Mayo Clinic.

Ayam organik menerima pola makan seimbang dan kandang bersih, yang membantu mengurangi kecenderungan penyakit. Penggunaan antibiotik dan pakan yang terbuat dari bagian hewan lain tidak digunakan dalam budidaya ayam organik.

Selama produksi, petani ayam organik dilarang menggunakan:

  • Limbah lumpur sebagai pupuk
  • Bahan kimia sintetik yang tidak disetujui oleh United States Department of Agriculture (USDA) atau institusi terkait di negara tertentu.
  • Organisme hasil rekayasa genetika (GMO)—tanaman, hewan, atau mikroorganisme apa pun yang telah diubah melalui rekayasa genetika.

Beberapa orang percaya bahwa ayam organik lebih unggul karena peternak tidak diperbolehkan menggunakan hormon pertumbuhan pada hewannya. Meskipun ini benar, ketahuilah bahwa penggunaan hormon pertumbuhan pada ayam dan babi dilarang untuk semua jenis peternakan, menurut laman web USDA.

Ayam lain mungkin memiliki label yang bertuliskan "natural", "free-range", atau "hormone-free", tetapi ini tidak berarti ayam diberi pakan organik atau diberi akses ke alam bebas.

Baca Juga: Viral Masak Ayam dengan Obat Pilek dan Flu, Ini Kata Ahli

2. Mencegah penyebaran bakteri yang kebal antibiotik

Apakah Ayam Organik Lebih Sehat Dibanding Ayam Biasa?ilustrasi ayam panggang (unsplash.com/Toa Heftiba)

Burung atau unggas tidak menerima hormon atau antibiotik dan harus memiliki akses ke ruang terbuka. Saat ayam-ayam dikumpulkan di dalam ruangan, seperti yang dilakukan peternak konvensional, mereka lebih mungkin menghasilkan bakteri menular. Itulah sebabnya ayam non organik diberi makan antibiotik sebagai norma.

Akan tetapi, pemberian antibiotik tersebut menciptakan strain bakteri yang resistan terhadap obat. Bakteri ini biasanya mati oleh panas saat dimasak, tetapi bakteri dapat disebarkan oleh orang-orang yang bekerja dengan ayam yang sedang tumbuh.

Dilansir Health, di sisi lain ayam "USDA Organic" biasanya diberi akses ke alam terbuka; mereka diberi antibiotik hanya untuk mencegah rasa sakit atau kematian, dan setelah itu mereka tidak lagi dianggap organik.

3. Apakah ayam organik lebih sehat dibanding ayam biasa?

Apakah Ayam Organik Lebih Sehat Dibanding Ayam Biasa?ilustrasi daging ayam (unsplash.com/Karyna Panchenko)

Ada satu penelitian yang menemukan bahwa ayam organik mengandung 38 persen asam lemak omega-3 lebih tinggi. Makan ayam organik juga dikatakan bisa membantu menurunkan risiko keracunan makanan. Pada satu penelitian tahun 2010, kurang dari 6 persen unggas organik terinfeksi salmonela, dibanding dengan 39 persen unggas konvensional.

Akan tetapi, sebetulnya tidak ada perbedaan besar pada nutrisi antara ayam organik dan ayam biasa atau non organik. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa ayam organik memiliki lebih banyak kandungan omega-3, tetapi ayam pada dasarnya rendah lemak, jadi lemak yang kamu dapatkan dari memakannya pun tidak banyak. 

Di luar itu, ayam konvensional maupun ayam organik akan memberikan produk nutrisi yang sama, yang mana keduanya merupakan sumber protein yang baik.

Kalau melihat dari perspektif nutrisi, ayam organik dan ayam biasa memiliki nutrisi serupa. Namun, kalau kamu khawatir tentang keracunan makanan, transgenik, atau bagaimana kondisi ayam di peternakan, sah saja memilih ayam organik. 

Untuk memastikan keamanan konsumsi aman, perhatikan apakah ayam masih segar atau tidak. Ayam segar seharusnya berwarna merah muda. Jangan memilih ayam 

Ayam segar harus berwarna merah muda. Hindari kerusakan tampilan, seperti memar atau robekan pada kulit, yang dapat memengaruhi kualitas dan kesegaran ayam. Ayam juga harus montok; saat ditekan, dagingnya akan agak kenyal, kembali ke bentuknya setelah beberapa detik. Aroma yang bersih dan netral juga merupakan indikator kesegaran yang baik. Juga, periksa untuk memastikan itu tidak mendekati tanggal "sell by" (tanggal terakhir suatu barang direkomendasikan untuk dijual).

Jangan lupa, masak ayam hingga benar-benar matang, ya!

Baca Juga: Dada vs Paha Ayam, Mana yang Lebih Sehat dan Bermanfaat?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya