6 Hal yang Harus Dilakukan setelah Suntik Botox agar Hasilnya Maksimal

Salah satunya adalah menghindari aktivitas berat

Botox atau botoks adalah perawatan kosmetik yang populer untuk menghaluskan kerutan. Selain itu, Botox juga bisa dimanfaatkan menangani kondisi medis, misalnya migrain.

Apa pun tujuan kamu mendapatkan Botox, ada beberapa tips penting setelah perawatan yang dapat membantu mencegah memar dan memastikan kamu mendapatkan hasil yang maksimal.

Apa itu Botox?

Botox sebenarnya adalah istilah payung untuk persiapan toksin botulinum yang berbeda. Jika digunakan dengan tidak benar, ini bisa sangat berbahaya. Ini karena toksin ini bekerja dengan cara menghalangi fungsi saraf.

Jika digunakan terlalu banyak, ini bisa berbahaya. Namun, bila digunakan dalam dosis kecil dan encer atau sesuai arahan dokter dapat membantu kondisi otot tertentu.

Dokter dapat menyuntikkan Botox untuk melumpuhkan otot tertentu dan memblokir saraf yang salah arah. Efeknya bisa bertahan hingga satu tahun.

Botox juga banyak digunakan dalam pengobatan estetika karena dapat membantu mengendurkan otot-otot di bawahnya untuk memungkinkan penampilan yang lebih halus dan lebih "muda". Ini telah digunakan seperti ini selama hampir 30 tahun, dengan cepat menjadi salah satu prosedur nonbedah paling populer di banyak negara.

Penggunaan Botox

6 Hal yang Harus Dilakukan setelah Suntik Botox agar Hasilnya Maksimalilustrasi injeksi Botox (unsplash.com/Sam Moghadam Khamseh)

Botox umumnya dikenal sebagai prosedur kosmetik. Namun, ini telah dikembangkan sebagai perawatan medis dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati kondisi seperti:

  • Migrain kronis.
  • Kandung kemih yang terlalu aktif.
  • Kejang kelopak mata.
  • Spastisitas pada tungkai atas.
  • Mata juling.
  • Keringat berlebihan pada ketiak.
  • Nyeri leher yang ekstrem.

Botox bisa menjadi cara yang efektif untuk mengatasi kerutan wajah. Ini hanya disetujui untuk digunakan di sekitar mata dan dahi, tetapi bisa juga digunakan untuk merawat area dagu dan mulut.

Prosedur Botox

Prosedur Botox biasanya cepat, mudah, dan relatif terjangkau. Sebaiknya hindari alkohol selama seminggu menjelang hari prosedur injeksi Botox. Hindari pula minum obat antiinflamasi atau aspirin selama dua minggu sebelumnya. Ini dapat membantu mencegah memar. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Saat hari prosedur, dokter akan melarutkan sedikit toksin botulinum bubuk ke dalam larutan saline (campuran garam dan air). Dokter kemudian akan membersihkan area yang akan diinjeksi sebelum menyuntikkan jarum yang sangat tipis. Kamu tidak membutuhkan anestesi jenis apa pun untuk prosedur Botox.

Kamu mungkin diminta dokter untuk menggerakkan beberapa atau semua otot di area yang disuntikkan untuk membantu dokter menemukannya. Satu sesi umumnya memakan waktu sekitar 10 menit, tetapi mungkin lebih lama jika prosedurnya mencakup area yang lebih luas.

Botox umumnya dianggap aman jika dilakukan oleh profesional yang berpengalaman dan kompeten. Jadi, beri diri kamu waktu untuk riset untuk memastikan kamu memilih dokter terbaik untuk prosedur tersebut. Seperti prosedur medis lainnya, prosedur Botox pun menyimpan efek samping. Efek samping yang umum dilaporkan antara lain:

  • Gejala mirip flu.
  • Sakit kepala.
  • Memar dan bengkak di area injeksi.
  • Kelopak mata atau alis turun.
  • Senyum miring.
  • Meneteskan air liur.
  • Mata kering atau saluran air mata yang terlalu aktif.

Baca Juga: Bagaimana Suntik Botox dapat Menyamarkan Kerutan di Wajah?

Tips setelah perawatan Botox

6 Hal yang Harus Dilakukan setelah Suntik Botox agar Hasilnya Maksimalilustrasi suntik Botox (pexels.com/cottonbro studio)

Perlu diingat bahwa kamu tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan segera setelah  perawatan Botox. Perlu waktu beberapa hari agar manfaatnya mulai terlihat. Dalam 2–3 minggu setelah prosedur, baru kamu akan merasakan efek penuh.

Meski demikian, efek Botox tidak akan permanen, biasanya bertahap selama 3–4 bulan, dan harus menunggu beberapa bulan lebih lama sebelum mendapatkannya lagi. Menggunakan suntik Botox terlalu sering dapat mengurangi atau menghentikan efeknya sama sekali.

Botox adalah prosedur invasif minimal. Namun, ada beberapa tips setelah perawatan yang bisa kamu ikuti untuk membantu suntik Botox bekerja dengan efektivitas puncak. Dilansir Greatist, ikuti tips ini:

1. Hindari aktivitas berat

Beri diri kamu waktu untuk suntik Botox bekerja. Aktivitas fisik berat, termasuk olahraga, bisa menyebabkan Botox menyebar ke area yang tidak diinginkan. Ini dapat mengurangi manfaat yang kamu dapatkan di area yang diinjeksi.

Tunggulah 4 jam setelah disuntik sebelum melakukan aktivitas ringan seperti yoga atau joging ringan. Berikan waktu 24 jam penuh sebelum kembali ke rutinitas olahraga normal.

2. Hindari tekanan

Biarkan area yang disuntik Botox selama 1–3 setelah perawatan. Hindari pemijatan, pakaian ketat, atau penutup kepala yang mungkin memindahkan suntikan. Selain itu, usahakan juga untuk tidak tidur di sisi area yang dinjeksi.

3. Hindari alkohol

Kamu mungkin diminta dokter untuk menghindari alkohol sebelum perawatan, tetapi kamu juga ingin menunggu 24 jam setelah Botox sebelum bisa minum alkohol lagi. 

Pasalnya, alkohol memiliki efek antiinflamasi, yang mana ini dapat mengencerkan darah dan menyebabkan memar di area injeksi. Hal yang sama berlaku untuk obat antiinflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen.

4. Istirahatkan kulit

Perawatan kulit yang menargetkan area yang sama dengan Botox dapat mengeluarkan suntikan sebelum masuk ke otot. Cobalah untuk menghindari perawatan facial, scrub pengelupasan kulit, filler kulit, dan prosedur serupa setidaknya 24 jam. 

Jangan khawatir, ini akan memberi kamu lebih banyak kesempatan untuk memperhatikan dan menghargai Botox yang disuntikkan.

5. Hindari paparan sinar matahari langsung

Paparan sinar matahari langsung dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat kulit memerah. Ini dapat menyebabkan memar di area yang disuntik Botox. 

Hindari cahaya siang hari selama 48 jam setelah prosedur Botox. Hal yang sama berlaku untuk tanning bed, sauna, berendam air panas, dan mandi dengan air yang terlalu panas.

6. Patuhi arahan dokter

Terakhir, tanyakan kepada dokter tentang pedoman lainnya yang harus kamu ikuti. Misalnya, kalau saat ini kamu mengonsumsi obat apa pun untuk kondisi yang tidak terkait, tanyakan kepada dokter apakah obat tersebut bisa memengaruhi perawatan Botox. Lakukan ini bahkan jika obat tidak memengaruhi area yang telah disuntik. Lebih baik aman, bukan?

Dalam kasus yang jarang, racun dalam injeksi Botox bisa menyebar ke area yang tidak diinginkan dalam tubuh. Beberapa efek samping bisa mengindikasikan darurat medis. Segera temui dokter jika melihat satu atau beberapa gejala di bawah ini pada minggu awal setelah prosedur Botox:

  • Bicara cadel.
  • Sulit menelan.
  • Sulit bernapas.
  • Tidak mampu mengontrol kandung kemih.
  • Kelemahan otot.
  • Penglihatan tidak jelas atau kabur.

Botox adalah perawatan medis dan kosmetik yang populer karena hasilnya yang cepat dan efektif. Lakukan tips setelah suntik Botox agar hasilnya maksimal. Beri waktu untuk Botox bekerja dan ikuti instruksi dari dokter. Dengan perawatan tepat, manfaat yang diberikannya pun maksimal.

Baca Juga: 5 Fakta Filler Payudara, Opsi Pembesaran Payudara Selain Implan 

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya