ilustrasi konsultasi (pexels.com/Alex Green)
Beberapa kondisi testis, seperti infeksi dan kista, sebagian besar dapat menggunakan obat-obatan sebagai penanganan pertama. Namun, apabila menyebabkan nyeri dan tampilan testis gak biasa, intervensi bedah mungkin diperlukan.
Indikasi yang menjadi dasar dilakukannya operasi testis di antaranya:
Kondisi koda spermatika menggeser posisi testis sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan hilangnya testis, apabila gak dilakukan tindakan. Gejala kesehatan ini termasuk urgent untuk dilakukan operasi testis segera, sebagaimana dijelaskan American Pediatric Surgical Association.
Maksudnya, keadaan testis tetap di perut dan gak di posisi yang seharusnya. Jika gak diatasi, individu tersebut berisiko mengalami infertilitas, torsio testis, hingga kanker.
Testis membengkak akibat adanya cairan di bawah lapisan skrotum. Penyebabnya dapat berupa infeksi, trauma, radang testis, atau epididimis.
Cedera yang mengakibatkan pembengkakan atau hematoma (darah di bawah kulit) memerlukan tindakan perbaikan bedah.
Bakteri pada epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis) yang menimbulkan abses dan nyeri memerlukan operasi testis, di samping penggunaan obat-obatan.
Benjolan di luar testis atau epididimis terkadang merupakan tumor adenomatoid yang perlu dihilangkan dengan tindakan operasi testis.
Merupakan kantong berisi cairan. Ini bisa bersifat jinak dan biasanya gak memerlukan perawatan khusus. Namun, kista testis atau epididimis yang menyakitkan dan sudah terinfeksi perlu diangkat.
Benjolan yang gak menimbulkan rasa sakit mungkin merupakan kanker testis. Sebelum pembedahan, pasien perlu melewati tahap pencitraan dan pemeriksaan.