Ilustrasi melakukan meditasi (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Tidur yang cukup dan berkualitas bisa berdampak besar pada berat badan. Saat tidur, tubuh memperbaiki metabolisme, menyeimbangkan hormon lapar (ghrelin dan leptin), dan membantu proses pembakaran kalori. Orang yang tidurnya cukup biasanya lebih bisa mengontrol nafsu makan dan lebih jarang craving makanan manis.
Sebaliknya, kalau kamu sering begadang atau tidurnya gak nyenyak, bisa jadi tubuhmu lebih gampang menyimpan lemak. Stres juga punya efek serupa. Saat stres, hormon kortisol meningkat, yang bisa memicu keinginan makan berlebihan atau menyimpan lemak di perut. Bisa jadi orang kurus yang gak olahraga itu justru punya pola tidur yang bagus dan gak gampang stres.
Jadi, jangan langsung iri atau frustrasi kalau kamu melihat orang lain tetap kurus meskipun gak pernah olahraga. Ada banyak hal yang memengaruhi berat badan, dari genetik, pola makan, aktivitas harian, sampai kualitas tidur dan stres.
Lagipula, tujuan olahraga itu bukan cuma soal berat badan. Lebih dari itu, olahraga bantu jaga kesehatan jantung, tulang, otot, dan bikin kamu lebih bahagia. Jadi tetap semangat gerak, ya. Fokus aja ke progress diri sendiri, karena setiap tubuh punya caranya masing-masing untuk jadi versi terbaiknya!
Sumber Referensi :
1. Science Daily. Diakses pada April 2025. Slim people have a genetic advantage when it comes to maintaining their weight.
2. Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2025. Use the NEAT factor (nonexercise activity thermogenesis) to burn calories.
3. YaleNewHavenHealth. Diakses pada April 2025. Does Lack of Sleep Cause Weight Gain?