ilustrasi anak isolasi mandiri (pixabay.com/MaryTs)
Lakukan isolasi mandiri setidaknya selama 14 hari. Meskipun kamu merasa sudah sehat atau sudah tidak merasakan gejala apa pun bila sebelumnya ada, isolasi mandiri harus tetap dilakukan selama 14 hari penuh. Sebab, COVID-19 dapat menunjukkan gejala dalam 1-14 hari.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rekomendasi isolasi mandiri selama 14 hari dilakukan berdasarkan perkiraan batas atas masa inkubasi SARS-CoV-2.
Selain itu, COVID-19 dapat terbukti menular sebelum gejala awal muncul. Bahkan, orang yang tidak bergejala sekalipun masih bisa menularkan virus. Alasan-alasan itulah yang membuat isolasi dalam kurun waktu 14 hari sangat penting demi mencegah kemungkinan penularan.
Masa isolasi mandiri yang tidak sebentar ini kemungkinan bisa menimbulkan stres, kesepian, kekhawatiran, dan berbagai masalah pikiran dan mental lainnya. Menyiapkan berbagai kebutuhan hidup, tetap menjaga komunikasi via pesan, telepon, atau panggilan video, serta menyiapkan berbagai sarana atau kegiatan untuk menghibur diri bisa membantu mengurangi berbagai ketidaknyamanan tersebut.
Itulah beberapa panduan atau cara isolasi mandiri di rumah sekeluarga. Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan agar kamu dan/atau anggota keluarga lainnya yang terkonfirmasi positif COVID-19 bisa terus semangat.
Protokol kesehatan yang ketat dan disiplin juga harus dilaksanakan agar COVID-19 tidak menular ke anggota keluarga lainnya. Bila gejala tak kunjung hilang apalagi memburuk, segera hubungi dokter atau cari bantuan medis agar mendapat penanganan lebih lanjut.