Cahaya biru atau blue light dapat ditemukan di sekitar kita. Gelombang cahaya berenergi tinggi ini bisa berasal dari pancaran sinar matahari yang menjalar melalui atmosfer, kemudian berinteraksi dengan sensor cahaya di area kulit dan mata manusia.
Paparan cahaya biru tidak hanya bersumber dari pengaturan alami yakni sinar matahari, melainkan juga pengaturan buatan melalui perangkat LED (light emitting diode) seperti laptop, smartphone, dan tablet.
Sejauh ini belum banyak bukti yang menunjukkan korelasi signifikan antara risiko jangka panjang bagi kesehatan manusia dengan tingkat paparan cahaya biru yang berlebihan. Akan tetapi, sudah ada beberapa penelitian yang berfokus pada pengaruh cahaya biru bagi kesehatan, salah satunya dapat memicu serangan migrain. Berikut ini penjelasannya.