5 Penyakit yang Bisa Dicegah lewat Kebiasaan Mencuci Tangan

Alasan utama untuk lebih sering mencuci tangan adalah karena sering kali tanpa sadar kita menyentuh partikel kotoran, yang bisa menjadi media penyebaran salmonella.

Dijelaskan dalam laman Medical News Today, salmonella merupakan bakteri yang hidup di usus hewan dan manusia, dan biasanya ditularkan melalui makanan yang terinfeksi yang belum sepenuhnya dimasak atau dicuci bersih.

Salmonella menyebabkan penyakit salmonellosis yang juga bisa menyebar saat kamu tidak mencuci tangan atau peralatan setelah menyiapkan daging mentah, unggas, dan ikan; dan tidak mencuci tangan dengan benar setelah menggunakan kamar mandi atau mengganti popok bayi.

Bakteri ini juga bisa menyebar saat menyentuh reptil, amfibi, atau hewan ternak yang terinfeksi, yang kotorannya kemudian dapat menginfeksi apa pun yang kontak dengannya. Jika kamu tidak rajin menjaga kebersihan tangan, ini meningkatkan peluang untuk tertular salmonella.

Staph disebabkan oleh bakteri yang biasa ditemukan pada kulit dan hidung orang sehat, tetapi dapat mengancam jiwa apabila bakteri tersebut masuk jauh ke dalam tubuh dan menginfeksi darah, persendian, dan jantung. Kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya jika individu terinfeksi jenis staph yang kebal antibiotik yang disebut Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), menurut laman WebMD.

Infeksi staph bisa tampak seperti bisul, lecet, atau sekadar kemerahan pada kulit. Bakteri yang membandel bisa hidup menempel pada benda mati, seperti handuk atau peralatan olahraga. Dengan mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda atau sebelum makan, kamu sudah mengurangi risiko penularan bakteri ini.

E. coli identik dengan konsumsi makanan, tetapi juga dapat ditularkan melalui kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Meskipun sangat menular, tetapi infeksi bakteri ini dapat dicegah dengan cara yang sangat mudah, yaitu cuci tangan sebelum makan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Food Protection menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dingin, hangat, dan panas semuanya bekerja dengan baik untuk membersihkan bakteri E. coli.

Ditambah, orang yang menggunakan losion secara teratur memiliki lebih sedikit bakteri setelah mencuci tangan, hal ini dimungkinkan lantaran kemampuan losion untuk menyembuhkan kulit kering dan pecah-pecah, memberikan lebih sedikit tempat bagi kuman untuk bersembunyi.

Tertular satu saja partikel norovirus sudah mampu membuat kamu sakit. Untungnya, mencuci tangan dengan baik mampu mencegah berbagai ketidaknyamanan pencernaan yang diakibatkan oleh norovirus.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), cuci tangan lebih efektif dalam melawan norovirus dibandingkan menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol atau membersihkan permukaan benda-benda.

Menurut studi yang dilaporkan di Royal Society Open Science, membersihkan permukaan hanya mengurangi penularan norovirus hingga maksimum 60 persen. Sementara itu, mencuci tangan dapat sepenuhnya mencegah penularan penyakit.

Kendati tidak seserius penyakit lain yang telah disebutkan, flu tetap bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas. Dilansir Scientific American, mencuci tangan dapat menurunkan risiko terkena penyakit pernapasan hingga 45 persen, sementara pembersih tangan tanpa bilas, seperti hand sanitizer, dapat digunakan dalam keadaan darurat.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), kamu bisa menggunakan hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol dan menggosoknya sampai kering. Hand sanitizer juga hanya bekerja dengan baik jika sebelumnya tanganmu sudah cukup bersih dan tidak memiliki minyak atau kotoran.

Ternyata, kebiasaan sesederhana mencuci tangan bisa memberikan dampak yang sangat besar. Jadi, untuk menghindari semua penyakit di atas, pastikan kamu mencuci tangan setidaknya sebelum makan, sebelum menyentuh wajah, dan sebelum menyiapkan makanan.