Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jerawat di pipi kanan (freepik.com/cookie_studio)

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Monika Puspitasari, M.Med.Sc, SpDVE

Jerawat merupakan masalah kulit yang umum terjadi. Jerawat bisa muncul di bagian mana saja di tubuh, walaupun biasanya sering muncul di wajah. Pipi kanan adalah salah satu sasaran empuk jerawat. Kemunculannya bisa menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan kadang disertai rasa sakit.

Ada beberapa kemungkinan penyebab jerawat di pipi kanan. Mengetahuinya bisa membantumu mencegahnya muncul kembali atau makin parah.

1. HP, helm, atau rambut kamu kotor

Keringat, minyak, dan sisa riasan dapat menyumbat pori-pori. Jika ada banyak kotoran di HP, helm, atau rambut, secara teoritis itu dapat menyumbat pori-pori dan penyumbatan pori-pori semacam itu dapat memicu jerawat.

Walaupun HP kamu mungkin tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas masalah kulit kamu, tetapi jika jerawat berkumpul di satu sisi wajah, misalnya pipi kanan, kemungkinan HP kamu menjadi penyebabnya. Intinya, semua kotoran yang ada di HP dan wajah akan terperangkap dan terdorong ke dalam kulit, menyebabkan kamu berjerawat.

Salah satu cara untuk mencegah jerawat karena alasan ini adalah dengan membersihkan HP secara teratur dengan alkohol. Kemudian, cuci dan jemur helm secara berkala. Kalau kamu sering menggunakannya, cobalah untuk lebih sering membersihkan wajah.

Mencegah jerawat di pipi juga dapat dilakukan dengan mencuci rambut secara rutin dan membiarkan rambut tidak menyentuh area pipi.

2. Sarung bantal kotor

ilustrasi gangguan tidur (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Sarung bantal yang kotor dapat menyebabkan jerawat pada orang-orang yang rentan berjerawat. Dalam beberapa hari, sel kulit mati, minyak, dan bakteri dapat menumpuk di permukaan bantal. Ketiga komponen ini dapat menyebabkan munculnya jerawat.

Untuk mencegahnya, kamu direkomendasikan untuk mengganti sarung bantal setiap dua hingga tiga hari dan seprai setiap minggu, atau lebih sering tergantung seberapa sering kamu menghabiskan waktu di tempat tidur. 

Kamu juga bisa menggunakan sarung bantal berbahan katun karena bahan ini meminimalkan perpindahan minyak dan membantu mengurangi jerawat.

Untuk pemilik kulit yang rentan berjerawat dan sensitif, kamu bisa menggunakan sarung bantal sutra. Sarung bantal sutra tidak menyerap kelembapan sebanyak katun, menjadikannya pilihan yang baik bagi kamu yang memiliki kulit sensitif.

Bisa juga memilih kain dengan sifat antimikroba, seperti kain yang menggunakan teknologi perak atau zink. Namun, ini tetap tidak bisa menggantikan mencuci muka secara rutin. Penelitian diperlukan untuk mengetahui manfaat kain ini terhadap jerawat dan kulit.

3. Sering menyentuh wajah

Menyentuh wajah bisa menyebabkan jerawat karena jerawat dipicu oleh bakteri, dan tangan adalah tempat berkembang biaknya bakteri.

Tangan kamu secara konsisten menyentuh segala sesuatu yang belum tentu bersih. Jika kamu menyentuh jerawat pustul (yang bernanah), kemudian menyentuh bagian lain di wajah, kamu bisa menyebarkan bakteri. 

Coba perhatikan pola jerawat kamu. Kalau kamu tahu kamu sering menyentuh wajah dan sering berjerawat, ini bisa menjadi indikator bahwa jerawat berkorelasi langsung dengan kebiasaan tersebut.

Perhatikan juga di mana letak jerawat di wajah. Misalnya, jika kamu cenderung duduk sambil menopang pipi kanan di tangan dan jerawat berkumpul pada area tersebut, itu juga bisa menjadi pertanda.

4. Dipicu oleh hormon

ilustrasi jerawat (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Hormon sering kali menjadi penyebab jerawat di dagu dan rahang, area pipi. Androgen berlebih, atau hormon seks pria seperti testosteron, menyebabkan jerawat hormonal. Androgen dapat merangsang kelenjar sebaceous untuk meningkatkan produksi minyak, yang menyumbat pori-pori.

Kamu mungkin melihat lebih banyak jerawat dari biasanya sebelum menstruasi karena fluktuasi hormon. Sebuah penelitian mencatat bahwa hampir 85 persen perempuan mengatakan mereka mengalami jerawat pada hari-hari sebelum menstruasi.

5. Genetik

Genetika dapat berperan dalam munculnya jerawat di pipi kanan, atau di bagian wajah dan tubuh mana pun, karena beberapa orang lebih cenderung berjerawat.

Gen dapat meningkatkan atau menghancurkan kemampuan tubuh melawan bakteri penyebab jerawat. Gen dapat memengaruhi seberapa baik sistem kekebalan dalam menangkal bakteri Cutibacterium acnes. Tingginya kadar C. acnes merangsang produksi minyak di folikel dan menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan jerawat.

Kondisi hormonal yang menyebabkan jerawat juga bisa disebabkan oleh faktor keluarga. Jerawat adalah gejala umum dari kondisi hormonal dan metabolisme seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang bisa bersifat keturunan.

6. Skincare dan haircare

ilustrasi seseorang dengan jerawat (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Meskipun perawatan kulit itu penting, tetapi ada cara yang benar dan salah dalam pendekatannya.

Kurangnya hidrasi atau kulit terkelupas karena terlalu sering membersihkan atau eksfoliasi juga bisa menjadi penyebab jerawat.

Dalam kasus lain, kamu mungkin alergi terhadap suatu bahan dalam produk dalam rutinitas perawatan kulit yang kamu pakai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya jerawat.

Selain itu, produk perawatan rambut juga bisa berkontribusi. Gel rambut, minyak, dan kondisioner tidak hanya menyebabkan penyumbatan pori-pori, tetapi juga berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit.

7. Kosmetik dan kuas rias wajah

Kuas riasan yang kotor dapat menimbulkan kerusakan pada kulit. Selain mengumpulkan sisa produk, kotoran, dan minyak, kuas makeup juga menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Hal ini dapat membahayakan kulit—misalnya kemunculan jerawat dan ruam—serta kesehatan.

Kuas riasan yang kotor dapat menyebabkan infeksi, seperti infeksi jamur, atau infeksi bakteri, yang bisa berakibat serius.

Untuk melindungi kulit dan membunuh bakteri berbahaya yang tertinggal di kuas riasan, sebaiknya cuci kuas setiap 7 hingga 10 hari. Selain itu, jangan berbagi kosmetik atau alat makeup dengan orang lain.

Penyebab jerawat di pipi kanan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebaiknya temui dokter spesialis kulit atau dermatolog jika jerawat tak hilang setelah beberapa minggu, atau makin parah. Dokter mungkin menyarankan untuk mengobati dengan resep obat minum (oral) atau oles (topikal), seperti antibiotik, isotretinoin, atau retinoid, tergantung penyebabnya.

Referensi

"Breaking Down Breakouts: What Causes Acne On Certain Parts Of Your Face". Huff Post. Diakses November 2024.
"Spending Too Much Time in Bed Can Actually Wreak Havoc on Your Skin". InStyle. Diakses November 2024.
"11 Surprising Reasons You Still Have Acne Despite Trying to Get Rid of It". Bustle. Diakses November 2024.
"Can Acne Be Passed from Parent to Child?" Healthline. Diakses November 2024.
Zeichner, Joshua A, Hillary E Baldwin, Fran E Cook-Bolden, Lawrence F Eichenfield, Sheila F Friedlander, and David A Rodriguez. “Emerging Issues in Adult Female Acne,” January 1, 2017.
"Dirty makeup brushes can cause damage to the skin". American Academy of Dermatology Association. Diakses November 2024.

Editorial Team