Pernah mendengar istilah middle child syndrome atau sindrom anak tengah? Istilah ini berasal dari teori yang dikemukakan oleh seorang dokter dan psikoterapis bernama Alfred Adler.
Diterangkan dalam laman Verywell Mind, Adler mengungkapkan bahwa urutan kelahiran berdampak pada kepribadian seseorang. Dalam teorinya, anak tengah cenderung memiliki kepribadian yang berbeda dari anak sulung dan anak bungsu. Kepribadian ini meliputi sikap yang gampang merasa tersaingi, mudah cemburu, sering merasa diabaikan, pemberontak dan pemarah. Sejumlah kepribadian yang mengarah pada karakteristik negatif ini lalu dianggap sebagai sebuah sindrom dan dinamakan sindrom anak tengah.
Salah satu pemicu sindrom ini berasal dari perbedaan perlakukan orang tua kepada anak-anaknya. Anak sulung mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang maksimal karena terlahir sebagai anak pertama dalam keluarga, selalu diutamakan karena menjadi anak tertua. Anak bungsu, mau tidak mau, menyedot perhatian orang tua karena terlahir sebagai anak paling muda. Kondisi ini menyebabkan posisi anak tengah menjadi kurang diperhatikan.
Dilansir Psych Central, jika middle child syndrome tidak segera diatasi, sejumlah kepribadian negatif ini dapat terbawa hingga dewasa.
Berikut adalah beberapa penyebab munculnya middle child syndrome pada anak-anak.