ilustrasi buah kiwi (freepik.com/pvproductions)
Diet Atkins terkenal pada akhir tahun 90-an. Diet ini diperkenalkan oleh Robert C. Atkins lewat bukunya, Dr Atkins' Eating Upset, pada tahun 1972. Lalu, ia mengembangkan buku kedua yang berjudul Dr Atkins' New Eating Regimen Upset pada tahun 1995.
Pada dasarnya, dengan diet Atkins, ada dua opsi yang bisa kita pilih, yaitu Atkins 20 dan Atkins 40. Dilansir Forbes, Atkins 20 dirancang untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan lebih dari 40 pon (18 kg), sedangkan Atkins 40 dirancang untuk mereka ingin menurunkan berat badan kurang dari 18 kg dan ingin fokus pada pemeliharaan
Kalau kamu ingin menurunkan berat badan lebih dari 18 kg, kamu harus makan sekitar 60–70 persen lemak, 20–30 persen protein, dan 5–10 persen karbohidrat untuk Atkins 20.
Sementara itu, kalau ingin menurunkan berat badan kurang dari 18 kg (Atkins 40), kamu harus makan sekitar 55–65 persen lemak, 20–30 persen protein, dan 10–15 persen karbohidrat.
Diet Atkins dipecah menjadi empat fase yang didasarkan pada tunjangan harian untuk karbohidrat bersih. Dilansir Healthline, fase itu di antaranya:
- Fase 1: Fase ini mengizinkan asupan karbohidrat di bawah 20 gram karbohidrat per hari selama 2 minggu, hingga kamu mencapai 15 pon atau (6,8 kg) dari target berat badanmu. Makan tinggi lemak, tinggi protein, dengan sayuran rendah karbohidrat seperti sayuran hijau. Ini merupakan fase dimulainya penurunan berat badan.
- Fase 2: Selama fase ini, kamu mengonsumsi 25–50 gram karbohidrat bersih per hari hingga mencapai 10 pon (5 kg) dari target berat badanmu.
- Fase 3: Dalam fase ini, takaran karbohidrat bersihmu dinaikkan menjadi 50–80 gram per hari sampai kamu mencapai target berat badan dan mempertahankannya selama 1 bulan.
- Fase 4: Selama fase terakhir ini, kamu mengonsumsi 80–100 gram karbohidrat bersih per hari untuk mempertahankan berat badan secara berkelanjutan.