Setelah memahami perbedaan test pack kesuburan dan kehamilan, lantas apakah keduanya bisa saling menggantikan? Meski tidak selalu, dalam beberapa kasus tes ovulasi dikatakan dapat mendeteksi kehamilan.
Kalau kamu melakukan tes ovulasi saat hamil, hasilnya mungkin positif, berarti positif palsu. Alasannya, hormon luluteinizing hormone memiliki struktur molekul yang mirip dengan hCG. Keduanya adalah glikoprotein alias protein yang terbentuk dengan gula yang menempel.
Dr. Aaron Styer, anggota What to Expect Medical Review Board dan Wakil Direktur Medis CCRM Boston dalam What to Expect menyebutkan bahwa alat tes ovulasi mungkin tidak cukup sensitif untuk membedakan LH dan hCG. Artinya, alat tes ovulasi mungkin mendeteksi peningkatan kadar hCG alih-alih LH.
Hal ini sangat mungkin terjadi ketika tes ovulasi dilakukan ketika menstruasi tak kunjung datang. Meski demikian, hasil positif dari tes ovulasi mungkin menandakan kehamilan meski kamu melakukan tes beberapa hari setelah ovulasi.
Mengingat perbedaan test pack kesuburan dan kehamilan, dari segi fungsi dan pendeteksian, akan lebih baik jika menggunakan alat ini sesuai tujuannya, ya. Kamu pun perlu memperhatikan kapan tes dilakukan dan gejala lain yang mungkin dirasakan.
Referensi:
"Can an Ovulation Test Detect Pregnancy? Here's Why It's Complicated". Baby Center. Diakses September 2024.
"Ovulation Tests vs Pregnancy Tests: Seven Differences You Should Know". Clearblue. Diakses September 2024.
"What is The Difference Between an Ovulation and Pregnancy Test". SneakPeek. Diakses September 2024.
"Can an Ovulation Test Detect Pregnancy?". What to Expect. Diakses September 2024.
"Human Chorionic Gonadotropin". Cleveland Clinic. Diakses September 2024.
"How to Use an Ovulation Test". WebMD. Diakses September 2024.
"Doing a pregnancy test". NHS. Diakses September 2024.