Dokter dapat membantu mencari tahu pemicu asma dan menyusun strategi untuk menghindarinya.
Pemicu paling umum termasuk asap tembakau, tungau debu, polusi udara luar ruangan, kecoak, hewan peliharaan, jamur, dan asap dari kayu yang terbakar.
Apabila menginap di hotel, mintalah kamar yang bebas asap rokok atau hotel yang sama sekali tidak memperbolehkan merokok.
Jika punya sensitivitas terhadap serbuk sari, kamu disarankan untuk menghindari bepergian selama musim serbuk sari sedang dalam puncaknya.
Bagi yang pemicunya adalah tungau debu, bawalah seprai dan sarung bantal yang kedap debu selama perjalanan.
Apabila akan menginap di tempat orang lain, misalnya mengunjungi rumah kerabat saat mudik Lebaran, tanyakan sebelumnya bila ada pemicu lain seperti hewan peliharaan atau asap. Bila ada, kamu bisa mempertimbangkan untuk mencari akomodasi alternatif.
Serangan asma bisa terjadi secara tiba-tiba, pemicunya ada di mana-mana. Bisa saja saat bepergian ada pemicu serangan asma, misalnya polusi udara.
Ketika pergi menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, sebaiknya jendela tertutup dan AC menyala untuk mengurangi terjadinya pemicu serangan asma akibat kondisi udara yang tidak sehat.
Untuk membersihkan udara dalam mobil, biarkan jendela terbuka selama 10 menit sebelum masuk mobil. Hindari banyak berjalan atau kegiatan berat yang dapat memicu serangan asma.