ilustrasi polusi udara (pexels.com/Pixabay)
Banyak orang berpikir bahwa penurunan angka kelahiran merupakan hal yang positif. Alasannya, populasi yang lebih kecil akan mengurangi emisi karbon, mengurangi deforestasi, dan mengurangi kebutuhan manusia terhadap sumber daya bumi.
Namun, para peneliti menyoroti bahwa penurunan populasi dapat menyebabkan banyak masalah sosial, politik, dan ekonomi. Menurut laporan yang diterbitkan oleh International Strategic Analysis, penurunan angka kelahiran akan menyebabkan jumlah pekerja menjadi lebih sedikit, yang memicu kekurangan tenaga kerja, dan pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Menurunnya angka kelahiran juga berarti bahwa rata-rata usia manusia mengalami peningkatan. Dan, jika penduduk lanjut usia tidak produktif, maka ini dapat menjadi beban perekonomian. Para lansia mungkin tidak dapat membayar layanan kesehatan, tidak dapat bekerja, dan tidak ada yang merawat.
Selain dampak ekonomi, masalah infertilitas juga memiliki dampak emosional. Banyak masalah kesehatan mental dan pernikahan hancur disebabkan oleh ketidaksuburan.