Ilustrasi potong rambut (pexels.com/Kampus Production)
Memotong rambut menjadi lebih pendek dianggap memperpendek usia dan menghilangkan energi positif. Dalam beberapa tradisi, memotong rambut saat hamil juga dipercaya mengundang energi negatif dan membawa kesialan.
Mitos ini mungkin berasal dari anggapan bahwa rambut dapat melindungi kepala dari suhu dingin. Mengingat bahwa rambut merupakan salah satu 'kekuatan hidup', maka memotong rambut berarti menghilangkan energi vital dari diri, melansir Mom Junction.
Setiap harinya, tubuh secara konsisten memproduksi hormon yang memengaruhi pertumbuhan rambut. Hormon-hormon ini cenderung dalam keadaan fluks atau meningkat saat dalam masa kehamilan. Bahkan banyak perempuan hamil mengakui bahwa rambut menjadi lebih tebal pada minggu ke-15, melansir Pregancy Birth & Baby.
Faktanya, rambut tidak benar-benar menebal. Siklus pertumbuhan rambut berubah selama kehamilan. Hal tersebut menyebabkan rambut bertahan lebih lama dan lebih rambut rontok daripada biasanya. Peningkatan hormon estrogen menjadi alasan mengapa siklus pertumbuhan rambut berubah.
Jika berbicara dari sudut pandang ilmiah, sebenarnya ibu hamil boleh-boleh saja memotong rambut. Menghilangkan sebagian rambut bahkan dapat menghindarkan dari rambut kusut yang sulit diatur dan membuatnya tetap berkilau.
Memotong rambut sendiri bukan tindakan invasif, maka besar kemungkinan tidak ada pengaruh yang membahayakan ibu dan janin. Namun, kamu perlu memperhatikan beberapa hal, termasuk penggunaan produk semprotan atau sampo selama proses potong rambut berlangsung.