ilustrasi melahirkan (pexels.com/Jonathan Borba)
Ada penurunan tren pada Angka Kematian Ibu (AKI) selama 10 tahun terakhir. Namun, masih perlu upaya untuk mencapai target pada akhir Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024.
Meski ada penurunan, tetapi Indonesia masih memegang label tertinggi di Asia Tengggara.
"Meskipun penurunannya itu sangat tajam dari sebelumnya, di atas 300, jadi capaian penurunan ini menjadi pertanda baik. Tapi kita juga masih harus terus-menerus ikhtiar agar semakin melandai, sampai bisa dikatakan bahwa AKI betul-betul berhasil diturunkan secara signifikan," kata Amich.
Provinsi Papua mempunyai AKI tertinggi (565), sementara DKI Jakarta mempunyai AKI terendah (48) per 100.000 kelahiran hidup.
Dari data Bappenas 2002, faktor-faktor penyebab kematian adalah sebagai berikut:
1. Aspek kesehatan
- Penyebab langsung di antaranya pendarahan, eklamsia, infeksi, komplikasi persalinan, dan abortus.
- Penyebab tidak langsung seperti COVID-19, riwayat penyakit jantung, diabetes, tuberkulosis, atau malaria.
- Cakupan kunjungan antenatal care (ANC) yang rendah dan kualitas pelayanan kesehatan yang kurang optimal berkontribusi pada AKI yang disebabkan hipertensi dalam kehamilan atau pendarahan.
2. Aspek non kesehatan
- Ketidakadilan gender sepanjang hidup perempuan, seperti pola patriarki, diskriminasi, double/multiple burden serta kekerasan berbasis gender.
- Minimnya upaya masyarakat dalam mencegah kehamilan berisiko.
- Perkawinan anak secara nasional memang menurun, tetapi angkanya masih tinggi.
Pun dengan Angka Kematian Bayi (AKB), yang juga masih terbilang tinggi meski trennya menurun. Bukti ini menjadi penanda bahwa investasi untuk memastikan perlindungan ibu dan anak mengalami perbaikan.
"Ibu hamil harus dipastikan mendapatkan perawatan dan karena itu, kontrol setiap periode menjadi penting dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kesiapan fisik, mental dan kesehatan sampai anak bisa lahir selamat, sehingga AKB makin bisa diturunkan," paparnya.
Provinsi Papua mempunyai AKB tertinggi (38,17/1.000 Kelahiran Hidup) dan Provinsi DKI Jakarta mempunyai AKB terendah (10,38/1.000 Kelahiran Hidup).
Faktor yang menjadi penyebab kematian bayi di Indonesia berdasarkan temuan penelitian menggunakan data SDKI 2017, di antaranya:
- Usia ibu saat melahirkan.
- Berat badan lahir.
- Daerah tempat tinggal.
- Jarak kelahiran anak.