ilustrasi digitalisasi layanan kesehatan (unsplash.com/National Cancer Institute)
Dewi menjelaskan bahwa Prodia telah bekerja sama dengan 45 lembaga dan instansi dalam mencapai tujuannya untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik. Kolaborasi ini mencakup instansi penelitian nasional, organisasi profesional, farmasi, institusi sains dan teknologi, serta pendidikan tingkat tinggi.
Hingga saat ini, Prodia memiliki 276 outlet yang tersebar di 75 kota dan 79 kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. Dewi berharap upaya ini akan memberikan banyak manfaat dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Selama 50 tahun, kami membangun sistem, teknologi dan kapabilitas, melatih tenaga kesehatan, aktif mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, membangun kolaborasi dengan berbagai mitra bisnis, hingga melakukan digitalisasi layanan kesehatan demi mendukung dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat," ucap Dewi.
Menyambut usianya yang ke-50, Prodia berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan yang lebih akurat untuk masyarakat Tanah Air. Salah satu program utama yang akan diluncurkan pada tahun 2023 adalah pemeriksaan odalangka dengan menggunakan teknologi genomics.