ilustrasi media sosial memengaruhi kesehatan mental (unsplash.com/Christopher Ott)
Kehidupan manusia pada erat ini tak bisa dipisahkan dari media sosial. Terlebih lagi, situasi pandemik mengharuskan manusia menggunakan cara lain untuk berkomunikasi, yakni komunikasi jarak jauh.
Media sosial merupakan salah satu sarana untuk tetap menjalin komunikasi yang. Namun, di sisi lain media sosial juga dapat memberi dampak buruk bila penggunaannya berlebihan.
“Dampak media sosial pasti ada positif dan negatif, ya. Tidak mungkin satu sisi saja, karena media sosial sebetulnya diciptakan dengan tujuan yang positif,” ujar dr. Kristiane Siahaan, SpKJ dari Rumah Sakit Universitas Indonesia saat diwawancara IDN Times via Zoom pada hari Jumat (13/8/2021).
Pada umumnya, menggunakan media sosial secara proporsional dapat membawa berbagai manfaat yang positif. Beberapa di antaranya adalah sebagai sumber informasi, tempat ekspresi diri, membantu komunikasi tanpa mengenal tempat, dapat dijadikan peluang bisnis, mengisi waktu luang, dan membangun jaringan (networking).
“Problem-nya media sosial seperti apa yang kemudian merugikan? Media sosial yang digunakan untuk hal-hal yang sifatnya justru membuang-buang waktu berharga, karena tidak bisa menggunakan berdasarkan waktu yang seharusnya,” ucap dr. Santi Yuliani, M.Sc, SpKJ dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, saat diwawancara terpisah via Zoom kepada IDN Times.
Secara fisik, media sosial bisa bikin kita kurang gerak bahkan sampai lupa makan. Sementara itu, secara mental, dampak negatif media sosial yang paling terasa adalah adiksi atau ketergantungan.
Saat ketergantungan muncul, bisa muncul beberapa kecenderungan yang dapat disadari atau tidak, seperti perasaan cemas yang dapat berujung pada gangguan kecemasan, iri terhadap orang lain, hingga depresi.
Kemudian, hasil temuan penelitian berjudul “Social Media Use and Its Connection to Mental Health: A Systematic Review” dalam jurnal Cureus tahun 2020, mengatakan bahwa media sosial dapat memperparah gangguan kesehatan mental.
Penggunaan platform media sosial yang berkepanjangan mungkin terkait dengan tanda dan gejala negatif depresi, kecemasan, dan stres. Media sosial juga dapat menimbulkan banyak tekanan untuk menciptakan pola pikir yang membuat seseorang ingin dilihat orang lain, serta keinginan untuk menjadi populer seperti orang lain.