Rambut Rontok: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Rambut rontok itu wajar, lho! Namun, kalau jumlahnya gak terlalu banyak. Ketika rambut terus rontok dalam jumlah banyak, maka kebotakan bisa saja terjadi. Ada beberapa jenis kerontokan rambut berbeda yang dipicu oleh beragam penyebab.
Artikel ini akan membahas lengkap ulasan rontok rambut, dari jenis, pemicu, hingga cara mengatasinya. Buat kamu yang sedang mengalaminya, gulir terus untuk tahu informasi jelasnya, ya.
Siklus pertumbuhan rambut
Rambut merupakan bagian dari tubuh manusia yang terbuat dari protein yang disebut keratin. Jenis protein tersebut diproduksi folikel rambut yang ada di lapisan luar kulit.
Saat folikel menghasilkan sel-sel rambut baru, sel-sel lama didorong keluar dari permukaan kulit dengan kecepatan sekitar enam inci setahun. Rambut yang tampak dari luar sekarang, sebenarnya adalah rangkaian sel keratin mati.
Rata-rata kepala orang dewasa memiliki sekitar 100.000 hingga 150.000 helai rambut. Bukan cuma itu, American Academy of Dematology menyatakan, sebetulnya normal kehilangan hingga 100 helai rambut setiap hari. Artinya, mendapati beberapa helai rambut di sisir bukan hal yang patut dikhawatirkan.
Setiap folikel yang mengeluarkan rambut memiliki siklus hidupnya sendiri. Penentuan kualitas folikel rambut dipengaruhi oleh usia, penyakit, dan faktor lainnya. Siklus hidup ini dibagi menjadi tiga fase:
- Anagen atau pertumbuhan rambut aktif. Umumnya, berlangsung antara 2 hingga 8 tahun
- Catagen atau pertumbuhan rambut transisi yang berlangsung 2 hingga 3 minggu
- Telogen atau tahap istirahat. Ini berlangsung sekitar 2 sampai 3 bulan. Ketika fase ini berakhir, rambut akan rontok dan rambut baru akan menggantikannya. Siklus pertumbuhan rambut pun dimulai lagi.