Makanan olahan biasanya memiliki label dan tanggal kedaluwarsa yang jelas. Hal ini menjadi acuan apakah makanan tersebut masih layak makan atau tidak. Namun, seringkali kita tak sadar kalau makanan yang kita makan sudah expired.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh kalau kita tak sengaja makan makanan yang sudah kedaluwarsa? Ketahui selengkapnya lewat tulisan di bawah ini!
Pernahkah kamu menjumpai roti yang kedaluwarsa di tanggal 22, tetapi kondisinya masih bagus di tanggal 24? Roti tersebut masih bersih, tidak ada jamur yang tumbuh di atasnya. Ternyata, memakan makanan yang lewat beberapa hari dari tanggal kedaluwarsa masih tergolong wajar dan aman dimakan, ujar laman Insider menjelaskan.
Menurut Jenn Fillenworth, ahli gizi terdaftar, expiration date mengacu pada kesegaran makanan. Artinya, makanan ini lebih baik dikonsumsi sebelum tanggal kedaluwarsa untuk memastikan konsumen mencicipi produk dalam kondisi terbaik. Biasanya, tidak akan ada yang terjadi jika kamu mengonsumsi makanan beberapa hari dari tanggal kedaluwarsa.
The US Department of Agriculture menegaskan bahwa makanan kaleng dan makanan beku aman dimakan melewati tanggal kedaluwarsa. Tetapi, makanan lain akan mengalami perubahan, baik dari segi rasa, aroma dan tekstur. Misalnya, sereal yang kedaluwarsa akan menjadi basi, kehilangan tekstur yang crunchy dan rasanya menjadi tidak enak.
Selain itu, makanan yang dimakan melewati tanggal kedaluwarsa akan kehilangan sebagian nilai gizinya, ungkap laman Insider. Menurut Dr. Luiza Petre, seorang ahli jantung, makanan segar sangat bergizi dan baik bagi tubuh. Sementara, makanan yang lewat dari expiration date akan mengalami penurunan nutrisi dan kurang bergizi.
Di sisi lain, tidak semua orang mempunyai perut dan sistem pencernaan yang kuat. Sebagian orang akan langsung mengalami keracunan makanan ketika memakan makanan yang sudah kedaluwarsa. Menurut Summer Yule, MS, seorang ahli gizi terdaftar, hal ini bisa terjadi jika makanan tersebut sudah rusak dan basi, ujarnya di laman Insider.
Bagaimana gejala keracunan makanan yang bisa dikenali? Ciri-cirinya adalah mual, muntah, kram perut, diare, demam dan kedinginan.
Menurut Dr. Clare Morrison dari MedExpress, makanan kedaluwarsa mungkin mengandung bakteri berbahaya, seperti E. coli atau Bacteroides. So, you have to be very careful!
Bakteri beracun yang ada di makanan kedaluwarsa bisa mengancam nyawa. Produk yang paling rentan terkontaminasi bakteri ialah daging, susu, keju, ikan, tepung, sayuran serta beras dan produk turunannya. Menurut laman InTech Open, produk seperti susu pasteurisasi tidak boleh dikonsumsi melewati tanggal kedaluwarsa.
Menurut Dr. Clare Morrison di laman Insider, makanan kedaluwarsa yang terkontaminasi bakteri berisiko menyerang dan merusak ginjal. Sementara, menurut Centers for Disease Control and Prevention, bayam dan unggas juga tidak boleh dikonsumsi jika sudah basi. Kamu harus peka dalam melihat tanda-tanda kalau makanan itu sudah basi.
Kamu harus super strict terhadap makanan tertentu. Beberapa jenis makanan sangat mudah busuk, seperti susu, daging mentah, telur, keju dan sayuran hijau. Menurut Dr. Luiza Petre dalam laman Insider, khusus untuk makanan tersebut, kamu harus benar-benar cermat karena ada risiko pertumbuhan bakteri yang memicu penyakit.
Jenn Fillenworth menyarankan agar kita melakukan pemeriksaan secara visual. Perhatikan apakah ada jamur yang tumbuh di atas makanan.
Selain itu, coba cium baunya untuk melihat adanya aroma busuk atau tidak. Take a little bite untuk merasakan produk itu dengan lidah kita. Jika rasanya berubah aneh, berhenti makan dan langsung buang!
Mirisnya, menurut Natural Resources Defense Council, 90 persen orang Amerika salah menafsirkan tanggal pada label dan membuang makanan yang sebenarnya masih layak. Hal ini sangat disayangkan karena akan menimbulkan food waste. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengetahuan tentang cara membaca label pada makanan.
Misalnya, "best before" atau "best if used before" menandakan bahwa makanan ini dijamin memiliki kualitas atau rasa terbaik jika dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera, ungkap laman Consumer Reports. Misalnya, saus bolognese dalam toples mungkin tidak terasa segar lagi atau biskuit sudah tidak renyah, tetapi masih layak untuk dimakan.
Menurut U.S. Department of Agriculture, orang Amerika membuang 30-40 persen makanan yang telah mereka beli. Berdasarkan studi, setiap individu membuang satu pound (453 gram) makanan per hari, jelas laman Interesting Engineering. Sementara, Indonesia adalah pembuang sampah makanan terbesar kedua setelah Arab Saudi. Miris!
Untuk memperpanjang usia makanan sekaligus mencegah kedaluwarsa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Misalnya, memasukkan makanan tertentu ke freezer untuk produk susu, roti, keju dan daging. Namun, jika makanan terlanjur kedaluwarsa, kamu bisa menggunakannya sebagai pupuk kompos alih-alih langsung dibuang ke sampah.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa yang terjadi pada tubuh ketika makan makanan kedaluwarsa dan bagaimana caranya untuk memperpanjang usia makanan. Semoga kamu menerapkan ini dalam kehidupan sehari-hari, ya!