ilustrasi perawatan kulit (pexels.com/Antoni Shkraba)
Meski berasal dari sumber yang sama, retinol dan retinal memiliki kekuatan kerja yang berbeda. Retinol merupakan retinoid yang dibuat dengan konsentrasi paling lemah. Sedangkan, retinal memiliki tingkat di tengah. Kedua bahan ini harus diubah ke bentuk aktifnya, yaitu asam retinoat untuk bisa bekerja pada kulit.
Dilansir laman Byrdie, retinol memerlukan beberapa langkah untuk menjadi asam retinoat, yaitu retinol diubah menjadi retinal, kemudian diubah menjadi asam retinoat. Sementara itu, retinal lebih mendekati bentuk aktifnya yang hanya memerlukan satu step konversi, yaitu retinal diubah menjadi asam retinoat. Semakin sedikit konversi, maka semakin efektif bahan tersebut diserap oleh kulit. Jadi, perbedaan utama retinol dan retinal adalah kecepatan dan efektivitas kerjanya pada kulit.
Masih dari laman yang sama, dokter kulit bersertifikat, Morgan Rabach, MD., menjelaskan retinal adalah skincare vitamin A paling kuat yang bisa didapatkan tanpa resep dokter. Ia memiliki kerja sekitar 10 kali lebih cepat dibandingkan retinol sehingga lebih ampuh mengatasi masalah kulit. Namun, ini juga akan bersifat lebih “agresif” terhadap kulit sehingga terkadang tidak cocok buat semua orang.
Tak hanya itu, perbedaan lain antara retinol dan retinal adalah stabilitasnya. Melalui laman Good House Keeping, Danusia Wnek, ahli kimia senior di Good Housekeeping Institute Beauty, Health, and Sustainability Lab, menerangkan bahwa, retinal bersifat kurang stabil dibandingkan retinol. Ia susah sekali distabilkan sehingga lebih jarang digunakan dalam produk skincare.
Jika kamu ingin mencari produk dengan formulasi retinal, pastikan kamu mencari istilah “distabilkan” atau dienkapsulasi” pada kemasan produk. Ini untuk memastikan bahwa produk siap bekerja untuk kulit. Proses enkapsulasi ini dapat meningkatkan stabilitas dan pengiriman retinaldehida ke kulit, seperti dijelaskan dokter kulit Beibei Du-Harpur melalui laman Elle. Sayangnya, kualitas retinal ini juga dipengaruhi oleh seberapa baik proses dan teknologi yang digunakan untuk menstabilkan atau mengenkapsulasinya.