Studi: Lansia yang Aktif Berhubungan Seks Bisa Lebih Sehat

Aktivitas seksual bisa meningkatkan fungsi kognitif lansia

Melakukan aktivitas seksual telah terbukti bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan. Tak hanya bermanfaat bagi kelompok usia produktif, orang lanjut usia (lansia) juga bisa mendapatkan manfaat dari aktivitas seksual, menurut studi.

Diterbitkan dalam Journal of Sex Research pada Juli 2023, studi tersebut menyatakan bahwa aktivitas seksual bisa meningkatkan fungsi kognitif bagi lansia. 

1. Peneliti memantau 1.683 responden

Studi: Lansia yang Aktif Berhubungan Seks Bisa Lebih Sehatilustrasi lansia (pexels.com/Kampus Production)

Untuk menguji hubungan antara seksualitas dan kesehatan kognitif, para peneliti menggunakan data dari National Social Life, Health, and Aging Project (NSHAP). Proyek ini menyurvei beragam kelompok lansia di Amerika Serikat untuk menghasilkan sampel yang representatif untuk dianalisis.

Peneliti memfokuskan analisis pada 1.683 responden yang berusia 62 tahun ke atas.
Fungsi kognitif dinilai menggunakan Montreal Cognitive Assessment (MoCA-SA). Ini merupakan sebuah alat yang mengevaluasi berbagai domain kognitif.

Skor responden dalam penilaian ini memberikan wawasan mengenai kesehatan kognitif mereka.

Studi ini mengeksplorasi tiga dimensi seksualitas orang yang berpasangan, yaitu frekuensi seksual (seberapa sering responden melakukan hubungan seks), kenikmatan fisik (tingkat kenikmatan yang diperoleh dari aktivitas seksual), dan kepuasan emosional (seberapa memuaskan responden menemukan hubungan seksual mereka). 

2. Berhubungan seks setidaknya seminggu sekali bantu kesehatan kognitif

Studi: Lansia yang Aktif Berhubungan Seks Bisa Lebih Sehatilustrasi pasangan lansia (freepik.com/tirachardz)

Di antara lansia yang aktif secara seksual berusia 75 hingga 90 tahun, melakukan hubungan seks setidaknya sekali seminggu dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik.

Ini terlihat dalam periode lima tahun kemudian dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan aktivitas seksual selama setahun terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi aktivitas seksual mungkin memiliki manfaat kognitif pada kelompok usia tertua yang diteliti. 

Untuk lansia berusia 62 hingga 74 tahun, faktor kunci yang memengaruhi fungsi kognitif adalah kualitas aktivitas seksual. Mereka yang melaporkan hubungan seksual yang sangat memuaskan mengalami fungsi kognitif yang lebih baik lima tahun kemudian.

Pada kalangan laki-laki, kenikmatan fisik yang tinggi dalam hubungan seksual dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih baik lima tahun kemudian. Hubungan ini tidak ditemukan pada perempuan. 

Baca Juga: Studi: Seks saat Libur Natal Tingkatkan Risiko Penis Patah

3. Peneliti melihat berbagai faktor

Studi: Lansia yang Aktif Berhubungan Seks Bisa Lebih Sehatilustrasi lansia olahraga (freepik.com/DCStudio)

Untuk memastikan keakuratan temuan mereka, para peneliti memperhitungkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi seksualitas dan kesehatan kognitif. Ini termasuk jenis kelamin, usia, ras-etnis, pendidikan, pendapatan, status perkawinan, penilaian kesehatan diri, dan depresi.

Namun, sama seperti penelitian ilmiah lainnya, ada batasan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu keterbatasan utama adalah penelitian ini hanya didasarkan pada data dari dua putaran survei NSHAP, yang mencakup periode lima tahun.

Penelitian jangka panjang dapat memberikan bukti yang lebih konklusif tentang hubungan antara seksualitas dan kesehatan kognitif.

Lansia yang melakukan aktivitas seksual seminggu sekali bisa merasakan dampak baik pada kesehatan kognitif. Selain frekuensi, kenikmatan seksual juga bisa berdampak pada fungsi kognitif lansia.

Baca Juga: Studi: Main Game Super Mario Odyssey Bantu Redakan Gejala Depresi

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya