XBB, Subvarian Terbaru COVID-19 yang Menyebar Cepat

Dianggap kebal terhadap antibodi varian sebelumnya

Varian COVID-19 terbaru, XBB atau Gryphon, dilaporkan berpotensi menjadi bahaya. Varian ini mendapat banyak perhatian karena menyebar lebih cepat dan mampu menerobos kekebalan tubuh yang telah dibangun dari infeksi varian COVID-19 sebelumnya.

Masih belum banyak informasi yang didapatkan terkait dengan varian terbaru ini. Para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut tentang bahaya, penyebaran, dan dampak varian XBB. Simak beberapa faktanya di bawah ini.

1. Apa itu varian XBB?

XBB, Subvarian Terbaru COVID-19 yang Menyebar Cepatilustrasi virus COVID-19 (unsplash.com/CDC)

XBB adalah salah satu "kelas baru" dalam varian Omicron yang menyebar dengan cepat. Varian ini termasuk dalam jejeran BQ.1.1, BQ.1, BQ.1.3, dan BA.2.3.20. Dilansir Prevention, XBB merupakan versi hibrida dari dua jenis BA.2 bentuk Omicron.

Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan varian ini pertama kali terdeteksi pada Agustus di India. Sejak saat itu, varian ini telah terdeteksi di lebih dari 17 negara, termasuk Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat. 

2. Bisa menerobos imun tubuh

XBB, Subvarian Terbaru COVID-19 yang Menyebar Cepatilustrasi imun tubuh menangkal penyakit (pixabay.com/bru-no)

Menurut sebuah studi pracetak dalam jurnal bioRxiv, XBB dianggap memiliki kemampuan terbaik untuk menghindari perlindungan antibodi dari varian COVID-19 sebelumnya. Studi tersebut mengatakan bahwa strain baru Omicron, khususnya XBB, merupakan jenis yang paling kebal terhadap antibodi.

Itu artinya, vaksin dan orang yang sudah pernah terkena COVID-19 tidak dianggap menawarkan tingkat perlindungan yang sama terhadap varian lainnya. Obat antibodi seperti Evusheld dan bebtelovimab juga dinilai tidak terlalu efektif melawan XBB. 

Baca Juga: Pasien Diabetes Lebih Rentan terhadap Cacar Monyet 

3. Gejala infeksi varian XBB

XBB, Subvarian Terbaru COVID-19 yang Menyebar Cepatilustrasi demam (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sejauh ini, gejala XBB tampaknya mirip dengan gejala COVID-19 pada umumnya. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS), gejala varian XBB meliputi:

  • Demam atau kedinginan.
  • Batuk.
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas.
  • Kelelahan.
  • Nyeri otot atau tubuh.
  • Sakit kepala.
  • Hilangnya rasa atau bau baru.
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung tersumbat atau pilek.
  • Mual atau muntah.
  • Diare.

4. Memiliki penyebaran yang cukup cepat

XBB, Subvarian Terbaru COVID-19 yang Menyebar CepatIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Seperti strain Omicron lainnya, XBB dianggap sangat menular. Kementerian Kesehatan Singapura mencatat bahwa subvarian tersebut sekarang menjadi 54 persen dari kasus COVID-19 di negara tersebut, naik 22 persen pada minggu sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa XBB setidaknya dapat menular seperti varian yang beredar saat ini. Akan tetapi, tidak ada bukti bahwa XBB menyebabkan gejala yang lebih parah.

XBB adalah strain Omicron yang paling baru. Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memahami varian terbaru ini. Tetap jaga kesehatan dan lakukan protokol kesehatan agar terhindar dari infeksi COVID-19. 

Baca Juga: Apa Itu COVID-19 Rebound? Ini Penjelasannya

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Nurulia
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya