Waist Trainer Bisa untuk Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya korset, bukan? Sebenarnya, penggunaan waist trainer juga mirip dengan korset. Namun, waist trainer lebih sering digunakan pada saat berolahraga.
Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan waist trainer sangat efektif dalam membuat badan terlihat lebih langsing dan proses penurunan berat badan. Lalu, apakah benar waist trainer bisa membantu kamu mendapatkan dalam proses penurunan badan? Berikut adalah informasi yang wajib kamu ketahui.
1. Apa itu waist trainer?

Mengutip Healthline, waist trainer atau korset adalah pakaian dalam yang terbuat dari kain tebal dan boning logam. Waist trainer memiliki bentuk yang sama dengan korset.
Pakaian ini sangat populer di kalangan wanita, karena dipercaya mampu membuat bentuk badan menjadi lebih langsing. Seiring berjalannya waktu, penggunaan korset semakin menurun karena banyak wanita merasa tidak nyaman menggunakan korset.
2. Efek langsing yang ditawarkan oleh waist trainer hanya untuk sementara waktu saja

Dilansir Medical News, hingga saat ini beberapa orang beranggapan bahwa menggunakan waist trainer dapat memberikan manfaat, khususnya dalam hal membuat tubuh terlihat lebih langsing. Padahal, penggunaan waist trainer tidak sepenuhnya memberikan hasil yang signifikan.
Selain itu, masih banyak hal yang tidak benar mengenai penggunaan waist trainer, antara lain:
- Lebih mudah mendapatkan bentuk tubuh hourglass atau jam pasir.
Menurut blog American Board of Cosmetic Surgery (ABCS), menggunakan waist trainer tidak akan membuat bentuk tubuh seseorang berubah secara drastis. - Dapat menurunkan berat badan.
Penggunaan waist trainer bisa menekan nafsu makan. Hal ini dikarenakan, waist trainer dapat menekan perut dan membuat kamu jadi tidak selera untuk makan. Namun, hal ini tidak menjamin kamu akan mengalami penurunan berat badan. - Membuat postur tubuh menjadi lebih baik.
Penggunaan waist trainer secara tepat dapat memperbaiki postur tubuh. Namun, jika kamu menggunakan waist trainer secara berlebihan, justru dapat membuat otot inti menjadi lemah, mengakibatkan sakit punggung dan membuat postur tubuh menjadi lebih buruk.
3. Efek samping penggunaan waist trainer pada saat berolahraga

Apakah kamu tahu bahwa penggunaan waist trainer pada saat berolahraga tidak disarankan? Hal ini dikarenakan, penggunaan waist trainer dapat membatasi ruang gerak dan membuat kamu sulit bernafas.
Dilansir Medical News, terdapat sebuah studi yang melihat apakah penggunaan waist trainer efektif dalam menurunkan berat badan. Hasilnya, para peneliti mengatakan bahwa mayoritas orang yang menggunakan waist trainer merasa tidak nyaman ketika melakukan olahraga.
4. Risiko menggunakan waist trainer

Penggunaan waist trainer secara berlebihan juga bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan. Mengutip Healthline, berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan waist trainer :
- Mengalami masalah pernafasan.
Menurut American Board of Cosmetic Surgery (ABCS), menggunakan waist trainer dapat mengurangi kapasitas paru-paru hingga 60 persen. Tak hanya itu, risiko mengalami peradangan dan penumpukan cairan di paru-paru juga semakin meningkat. Bahkan seiring berjalannya waktu, masalah pernafasan dapat menggangu sistem limfatik. - Terjadi masalah pencernaan.
Pada saat menggunakan waist trainer, bukan hanya kulit dan lemak saja yang akan ditekan. Tetapi, organ tubuh bagian dalam seperti kerongkongan, lambung dan usus juga dapat terpengaruh. Tekanan yang diberikan oleh waist trainer dapat memaksa asam dari perut kembali ke kerongkongan. Jika hal ini terjadi, maka dapat menyebabkan rasa mulas yang sangat menganggu. Jika kamu memiliki riwayat penyakit gastroesophageal reflux (GERD), penggunaan waist trainer akan semakin memperburuk keadaanmu. - Mempengaruhi kinerja organ dalam tubuh.
Pada saat kamu menggunakan waist trainer, organ dalam juga akan terkena dampaknya.Tekanan yang diberikan oleh waist trainer dapat mempengaruhi aliran darah dan mengubah fungsi organ. Jika hal ini dibiarkan dalam kurun waktu yang lama, maka akan menyebabkan patah tulang rusuk, otot menjadi lemah dan kerusakan organ permanen.
5. Kamu tidak perlu menggunakan waist trainer untuk mendapatkan bentuk tubuh yang bagus

Daripada kamu harus tersiksa menggunakan waist trainer, lebih baik mengubah pola hidup ke arah yang lebih baik. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada beberapa cara efektif yang bisa kamu terapkan dalam menjalnkan program diet, antara lain:
- Rajin mengonsumsi buah, sayur, biji-bijian dan produk susu rendah lemak
- Hindari makanan yang memiliki tambahan gula, lemak jenuh, lemak trans dan garam
- Mengonsumsi protein dari ikan, tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan. Selain itu, perbanyak konsumsi daging tanpa lemak
- Jangan lupa untuk memperhatikan jumlah kalori yang dikonsumsi
- Fokuslah terhadap kegiatan kardiovaskular, seperti berlari atau berjalan. Selain itu, cobalah melatih otot dengan melakukan latihan angkat beban.
Ingat ya, kamu perlu menjaga pola hidup yang sehat untuk mendapatkan badan yang ideal. Jangan mengandalkan satu alat saja untuk bisa mendapatkan bentuk badan impianmu. Bijaklah dalam memilih produk olahraga yang akan kamu pakai. Semangat, ya!