Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) resmi meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) pada Rabu (5/6/2024). Program ini akan diberikan kepada 70 anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Program ini bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang anak Indonesia agar bisa memperoleh nutrisi dan akses pendidikan yang baik. Ini merupakan salah satu rangkaian perayaan SGM yang ke-70 tahun.
Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., atau yang akrab disapa Kak Seto, selaku Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), menyatakan bahwa jumlah Anak Putus Sekolah (APS) masih tinggi. Angka ASP di Indonesia didominasi oleh tingkat sekolah dasar.
Menurut pemaparan Seto, ada lebih dari 40.000 anak Indonesia putus sekolah di tingkat sekolah dasar.
"Padahal, jenjang pendidikan dasar bagi seorang anak merupakan tahap krusial dan sangat berpengaruh bukan hanya pada perkembangan akademis, tetapi juga pembentukan pribadi anak," jelasnya.
Lebih lanjut, pendidikan sekolah dasar menjadi kunci pada berbagai aspek perkembangan dalam membentuk kemampuan dasar yang diperlukan anak untuk fase kehidupan selanjutnya.
Dalam acara tersebut hadir pula Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T, selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek. Ia menyatakan bahwa program ini sejalan dengan misi pemerintah.
Salah satunya adalah program yang Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S. Ini meliputi Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan.
"Tentunya dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat di mana Pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama,"
Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dibuka sejak 7 Juni hingga 31 Juli 2024. Orang tua bisa berpartisipasi dan mendaftarkan anaknya yang berusia 1-6 tahun melalui situs resmi generasimaju.co.id.