Osteoartritis memang identik dengan nyeri sendi. Namun, banyak sekali penyakit yang memiliki gejala serupa.
Berdasarkan sebuah laporan dalam jurnal Annals of the Rheumatic Diseases, diagnosis osteoartritis biasanya berdasarkan bukti klinis dan radiografi.
Oleh karena itu, dokter akan melakukan wawancara medis dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui karakteristik nyeri. Bila dirasa kurang, dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi dan/atau laboratorium yang dapat membantu menegakkan diagnosis.
Karena penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total, penanganan osteoartritis bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan menghindari kerusakan sendi lebih lanjut.
Melansir Medscape, penanganan osteoartritis dilakukan dengan pemberian obat dan perubahan gaya hidup. Umumnya, dokter akan memberi obat pereda nyeri (analgesik) tertentu dan steroid jika dirasa perlu.
Tidak hanya memberi obat, dokter akan melakukan edukasi kepada pasien, dengan harapan pasien memahami penyakitnya itu, sehingga bisa menjaga agar tak makin parah.
Dokter juga dapat merekomendasikan untuk melakukan rehabilitasi seperti latihan otot dan terapi fisik agar sendi tidak menjadi kaku. Selain itu, dokter juga akan meminta pasien yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan untuk menurunkan berat badannya dan melakukan olahraga rutin sesuai kemampuan.