Gak Perlu Produk Impor, Ini 8 Superfood Lokal yang Ada Sekitarmu!

Tentunya kamu pernah dengan istilah "superfood" dong? Label tersebut diberikan untuk makanan padat nutrisi sehingga sangat baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara rutin.
Meski demikian, menurut keterangan dari American Heart Association, tidak ada kriteria yang ditetapkan untuk makanan tertentu dikategorikan sebagai superfood. Banyak pakar yang meyakini bahwa istilah tersebut sebetulnya bentuk pemasaran makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Biasanya tiap tahun tren superfood bisa berbeda-beda, bahkan beberapa jenisnya sangat asing bagi masyarakat Indonesia. Belum lagi harganya tergolong mahal, karena biasanya produk yang dilabeli superfood ini kebanyakan berupa produk impor.
Tenang, jangan patah semangat. Bahan-bahan lokal juga banyak, kok, yang merupakan superfood karena kaya akan nutrisi yang dapat mendukung kesehatan kita. Apa saja yang termasuk superfood lokal? Berikut ini daftarnya!
1. Manggis
Salah satu keunggulan manggis, selain rasanya yang segar, adalah keunikan profil antiokidannya. Seperti yang kita tahu, antioksidan adalah senyawa yang dapat menetralkan efek merusak dari molekul yang berpotensi bahaya radikal bebas, yang berhubungan dengan berbagai penyakit kronis.
Menurut sebuah penelitian dalam Bioscience, Biotechnology, and Biochemistry tahun 2013, manggis dikatakan mengandung beberapa nutrisi dengan kemampuan seperti antioksidan, seperti vitamin C dan folat. Tak cuma itu, manggis juga mengandung xanthones, sejenis senyawa tanaman unik yang dikenal memiliki sifat antioksidan kuat.
Berbagai penelitian juga menemukan bahwa manggis mungkin memiliki sifat antiperadangan, antikanker, dapat membantu menurunkan berat badan, menjaga daya tahan tubuh, hingga menjaga kesehatan kulit.
Selain itu, manggis juga dapat menjaga kada gula darah. Dalam jurnal Nutrients tahun 2018, ada sebuah penelitian pada perempuan obesitas yang menerima 400 mg ekstrak manggis sebagai suplemen selama 26 minggu. Peneliti menemukan bahwa mereka mengalami penurunan faktor risiko diabetes, dibandingkan dengan grup kontrol.