Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tanda Cedera ACL yang Sering Diabaikan, Kenali Sebelum Terlambat!

ilustrasi cedera ACL (freepik.com/jcomp)
Intinya sih...
  • Bunyi "pop" saat gerakan tertentu menandakan robeknya ligamen ACL secara tiba-tiba, sering disertai sensasi gerakan tidak wajar di dalam lutut.
  • Pembengkakan muncul beberapa jam setelah cedera sebagai indikasi kerusakan lebih serius yang bisa merusak jaringan sekitar jika tidak ditangani.
  • Ketidakstabilan lutut saat berdiri atau bergerak dapat meningkatkan risiko cedera sekunder pada meniscus atau tulang rawan.

Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament) merupakan salah satu masalah lutut paling serius yang sering dialami atlet maupun orang yang aktif secara fisik. Ligamen ini berfungsi menjaga kestabilan lutut, khususnya saat melakukan gerakan rotasi atau perubahan arah secara tiba-tiba. Cedera pada ACL bisa sangat mengganggu mobilitas dan berisiko menyebabkan komplikasi jangka panjang jika tidak ditangani sejak awal.

Sayangnya, banyak orang tidak menyadari gejala awal cedera ini karena menganggapnya hanya sebagai ketegangan otot biasa atau cedera ringan. Mengenali tanda-tanda awal cedera ACL sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sebelum kondisi bertambah parah. Berikut empat tanda cedera ACL yang sering tidak disadari namun perlu diwaspadai.

1. Bunyi “pop” saat gerakan tertentu

ilustrasi sakit pada lutut (pexels.com/Funkcinės Terapijos Centras)

Salah satu tanda awal yang paling khas dari cedera ACL adalah terdengarnya bunyi “pop” dari dalam lutut saat melakukan gerakan tertentu, seperti melompat, berputar, atau mengerem secara mendadak. Bunyi ini bukan suara biasa dari persendian, melainkan indikasi robeknya ligamen yang mengalami tekanan ekstrem secara tiba-tiba. Meskipun tidak semua orang mengalami rasa sakit langsung setelah bunyi tersebut, suara ini seharusnya tidak diabaikan karena bisa menjadi awal dari cedera serius.

unyi tersebut sering disertai sensasi gerakan tidak wajar di dalam lutut. Pada beberapa kasus, orang yang mengalami bunyi ini tetap dapat berjalan, meskipun lutut terasa aneh atau lemas. Karena tidak disertai rasa sakit ekstrem saat itu juga, banyak yang menyepelekannya dan baru sadar ketika gejala lain mulai muncul.

2. Pembengkakan yang muncul beberapa jam setelah cedera

ilustrasi sakit pada lutut (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Berbeda dengan cedera ACL akut yang langsung bengkak, robekan parsial sering menyebabkan pembengkakan muncul beberapa jam setelah aktivitas. Ini disebabkan oleh perdarahan di dalam sendi akibat robekan ligamen. Banyak yang tidak menyadari bahwa pembengkakan ini bukan hanya efek benturan biasa, melainkan indikasi kerusakan yang lebih serius.

Banyak atlet terus berlatih dengan kondisi ini karena masih bisa menahan beban. Pembengkakan yang hilang timbul ini sebenarnya tanda bahwa tubuh terus-menerus mencoba memperbaiki kerusakan kecil di ligamen. Jika dibiarkan tanpa evaluasi medis, pembengkakan dapat merusak jaringan sekitar dan memperlambat proses pemulihan.

3. Ketidakstabilan lutut saat berdiri atau bergerak

ilustrasi sakit pada lutut (freepik.com/freepik)

Setelah cedera ACL, banyak orang merasakan ketidakstabilan pada lutut, terutama saat mencoba berdiri atau berjalan. Lutut bisa terasa “mengunci” atau seperti mau “lepas”, terutama ketika menahan beban tubuh. Hal ini terjadi karena ligamen yang seharusnya menahan sendi lutut tidak lagi berfungsi dengan optimal.

Ketidakstabilan ini mungkin tidak disertai nyeri hebat, sehingga sering dianggap sebagai kelelahan otot biasa. Namun jika dibiarkan, kondisi bisa memburuk dan meningkatkan risiko cedera sekunder pada meniscus atau tulang rawan. Tes sederhana seperti mencoba berdiri satu kaki bisa membantu mengidentifikasi masalah stabilitas ini sejak dini.

4. Kehilangan rentang gerak dan nyeri saat meluruskan lutut

ilustrasi sakit pada lutut (freepik.com/freepik)

Cedera ACL sering menyebabkan keterbatasan dalam menggerakkan lutut secara penuh. Meluruskan atau menekuk lutut bisa menimbulkan rasa nyeri yang tajam, dan gerakan terasa terbatas. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh pembengkakan, tetapi juga karena robekan ligamen mengganggu keseimbangan sendi.

Seiring waktu, keterbatasan gerak ini bisa berdampak pada postur dan pola berjalan jika tidak ditangani. Aktivitas sehari-hari seperti naik tangga atau bangkit dari duduk menjadi lebih sulit dan menyakitkan. Nyeri yang muncul saat menggerakkan lutut adalah sinyal bahwa tubuh sedang mencoba melindungi area yang cedera, dan itu tidak boleh diabaikan.

Cedera ACL bukanlah hal sepele dan gejalanya sering kali tersembunyi di balik keluhan umum seperti nyeri ringan atau lutut pegal. Mengenali keempat tanda di atas sejak dini bisa mencegah kerusakan lebih luas dan mempersingkat waktu pemulihan. Penanganan tepat waktu tidak hanya menyelamatkan ligamen tetapi juga menjaga kesehatan sendi lutut jangka panjang.

Referensi:

  • Common Signs & Symptoms of ACL Injury. (2025). Advanced Orthopaedic and Sports Centre. Diakses Juli 2025.

  • ACL injury: Symptoms and causes. (2025). Mayo Clinic. Diakses Juli 2025.

  • ACL Tear. (2025). Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us